Bupati Intan Jaya Dukung Komunitas Guru Peduli Pendidikan, Jawab Krisis Akses Sekolah di Daerah Terpencil

(Bupati Intan Jaya Dukung Komunitas Guru Peduli Pendidikan, Jawab Krisis Akses Sekolah di Daerah Terpencil)
Intan Jaya, 10 Mei 2025 – Dalam upaya menjawab kebutuhan layanan pendidikan yang merata di Intan Jaya, Bupati Intan Jaya Aner Maisini menerima langsung aspirasi dari Ikatan Guru Peduli Pendidikan (IGP2) dan Pendidikan Tungku Api Masyarakat Intan Jaya, Jumat (9/5/2025) di Kantor Bupati Intan Jaya.
Aspirasi tersebut disampaikan sebagai bentuk kepedulian terhadap keterbatasan akses pendidikan, terutama di tujuh distrik luar Sugapa yang selama ini minim layanan pendidikan. Menindaklanjuti aspirasi tersebut, Bupati secara resmi menyerahkan dokumen pembentukan komunitas pengajar ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk pengakuan dan tindak lanjut.
“Pemkab Intan Jaya mengakui dan mendukung komunitas ini sebagai langkah strategis mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah, termasuk daerah yang terisolir,” ujar Bupati Aner Maisini.
Menurutnya, para guru yang tergabung dalam komunitas ini akan diberikan pelatihan dan pengembangan profesional guna memastikan kualitas pendidikan bagi seluruh anak-anak di Intan Jaya.
Komunitas ini terdiri dari para guru dan tenaga gereja yang selama ini mengajar secara sukarela di wilayah-wilayah terpencil. Bupati menyebut inisiatif ini sebagai solusi konkret terhadap krisis pendidikan yang telah berlangsung sejak 2019.
“Terima kasih untuk pengabdian para guru asli Intan Jaya dan guru Non-OAP yang tetap setia melayani anak-anak di daerah ini. Tuhan memberkati,” ungkapnya.
Bupati Maisini menambahkan bahwa komunitas ini akan mulai menjalankan proses belajar mengajar pada semester pertama tahun ajaran baru, dengan pendaftaran siswa dibuka pada bulan Juni hingga Juli 2025.
Ketua IGP2, Karpus Belau menyampaikan apresiasi atas respons cepat Pemerintah Kabupaten Intan Jaya. Ia menegaskan bahwa wadah ini akan menjadi mitra pemerintah dalam mengaktifkan kembali sekolah-sekolah yang selama ini tidak berjalan akibat kondisi geografis.
“Harapan kami, komunitas ini bisa menjadi titik terang bagi masa depan pendidikan anak-anak Intan Jaya, terutama yang selama ini belum pernah merasakan bangku sekolah,” pungkas Belau.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan