Badan Pengurus Daerah KKSS Mimika Periode 2025-2030 Resmi Dilantik
Mimika, 27 Februari 2025 – Seluruh Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Mimika periode 2025-2030 resmi dilantik di gedung Tongkonan pada Kamis (27/02/2025).
Pelantikan yang mengusung tema”KKSS Bergerak Maju Wujudkan Eme Neme Yauware untuk Mimika Emas” Ini dihadiri Pj Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin, Kepala Kesbangpol Mimika, Yan Selamat Purba, unsur Forkopimda serta undangan lainnya.
Ketua KKSS Mimika serta seluruh anggota dilantik oleh Amirullah Hasyim, Ketua Umum BPW KKSS Provinsi Papua Tengah dengan penandatanganan berita acara pelantikan serta penyerahan Pataka kepada ketua terpilih.
H. Iwan Anwar, Ketua KKSS Kabupaten Mimika usai pelantikan mengatakan bahwa, ini merupakan amanah yang diberikan warga KKSS untuk memimpin lima tahun kedepan.
“Pada saat ini kita telah menjadi satu wadah, satu rumah yaitu KKSS. Saya juga sampaikan bahwa, untuk menjadi ketua bukanlah hal yang mudah, tetapi ini amanah dan berkat dorongan dari seluruh warga KKSS. Saya siap menjalankan organisasi ini sebagai wujud beban moril kepada seluruh warga,” katanya.
Dirinya juga mengajak untuk bersama-sama saling menghargai dan menjadi mitra pemerintah dalam mendukung program pemerintah yang dijalankan.
“Pelantikan telah selesai, mari hapus sekat-sekat yang ada diantara kita dan bersatu membangun organisasi ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin, dalam arahannya menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada ketua beserta jajaran pengurus Badan Pengurus Daerah KKSS Kabupaten Mimika Masa Bhakti 2025-2030 yang baru saja dikukuhkan.
“Semoga dapat menjalankan amanah ini dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. Serta memiliki komitmen besar untuk ikut berkonstribusi secara nyata dalam membangun daerah ini. Susun dan laksanakanlah program-program cemerlang yang selalu tegak lurus mendukung visi, misi, dan program maupun kebijakan pemerintah kabupaten Mimika, untuk bersama-sama mewujudkan kabupaten Mimika dan wujudkan Eme Neme Yauware,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, perbedaan suku, ras, agama dan bahasa diantara adalah sesuatu yang lumrah serta menjadi hak dasar yang memang dimiliki oleh setiap orang. Masyarakat Sulawesi Selatan yang bersuku Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, yang hadir di setiap Nusantara menunjukkan semua adalah Indonesia.
“Jika semua masyarakat yang ada di daerah ini, bisa memaknai makna kemajemukan dan kebersamaan, tentunya kita pasti bisa menjadi masyarakat Kabupaten Mimika yang bersatu, yang kesemuanya saling membaur, saling membahu. Ikut berkontribusi membangun daerah menuju Kabupaten Mimika adil dan sejahtera”, ujarnya.
[Nabire.Net/Yosef Doo]
Tinggalkan Balasan