Astaga, Kabupaten Nabire Belum Punya Mobil Pemadam Kebakaran Yang Siap Beroperasi
Nabire – Sepanjang bulan Januari 2019, tercatat sudah terjadi 4 kasus kebakaran di Nabire. Namun, dari 4 kasus kebakaran tersebut, tak ada satupun rumah korban yang dapat diselamatkan.
Salah satu faktor yang menyebabkan mayoritas rumah korban kebakaran tak dapat diselamatkan, karena tidak adanya mobil pemadam kebakaran di Nabire. Selama ini kasus kebakaran hanya ditangani oleh Water Canon milik Polres Nabire yang notabene bukan diperuntukkan untuk menangani kebakaran, namun untuk mengatasi massa saat terjadi unjuk rasa anarkis.
Berikut rentetan kasus kebakaran yang terjadi sepanjang bulan Januari 2019 di Nabire :
1. Kebakaran milik rumah Bapak Petege di Siriwini, 16 Januari 2019.
(Baca Juga : Kebakaran Menimpa Rumah Milik Warga Siriwini Nabire)
2. Kebakaran pemukiman nelayan di kompleks Pasar Kalibobo Nabire, 23 Januari 2019.
(Baca Juga : Kebakaran Hebat Landa Pemukiman Warga Di Kompleks Pasar Kalibobo Nabire, Rabu Dini Hari)
3. Kebakaran rumah milik warga Kampung Kalisemen, 25 Januari 2019
(Baca Juga : Kebakaran Hanguskan Rumah Warga Kampung Kalisemen Jumat Malam)
4. Kebakaran rumah dinis milik pegawai Kelurahan Nabarua, 25 Januari 2019
(Baca Juga : Lagi, Terjadi Kebakaran Rumah Warga Di Samping Pustu Nabarua Nabire, Jumat Tengah Malam)
Dari 4 kasus kebakaran diatas, 3 kasus diantaranya hanya ditangani oleh Water Canon milik Polres Nabire. Dan selama ini, Water Canon milik Polres Nabire yang selalu beroperasi saat kebakaran terjadi. Minimnya Damkar tentu akan menghambat proses pemadaman kebakaran yang terjadi.
Sungguh memprihatinkan, Nabire sebagai salah satu kota kabupaten di Provinsi Papua dengan jumlah penduduk yang terus bertambah (Dukcapil Nabire memperkirakan jumlah penduduk Nabire sudah mencapai 213 ribu lebih per tahun 2018), belum memiliki mobil pemadam kebakaran yang siap beroperasi.
Dari informasi yang dihimpun Nabire.Net, pemerintah kabupaten Nabire sebenarnya memiliki mobil pemadam kebakaran (Damkar) namun armada tersebut mengalami kerusakan.
Nabire.Net mencoba memastikan hal itu dengan menanyakan langsung Kepala BPBD Nabire, Blasius Nuhuyanan, Rabu (30/01).
Dijelaskan Blasius, mobil damkar milik Pemkab Nabire tidak bisa dioperasikan lagi karena tidak ada dana untuk perawatan. Mobil tersebut saat ini hanya ditaruh di kantor BPBD Nabire.
“Mobil damkar milik Pemda sedikit lagi sudah jadi besi tua karena tidak ada dana perawatan”, ungkap Blasius.
Lebih lanjut Blasius memaparkan, selama ini pihaknya (BPBD Nabire) hanya bisa membantu water canon milik Polres Nabire dengan menyuplai tangki air pemadaman.
Sebenarnya BPBD Nabire telah mengusulkan pengadaan 1 unit mobil damkar ukuran sedang sejak tahun 2017 dan 2018. Demikian halnya juga di tahun 2019. Namun Blasius belum tahu apakah usulan tersebut dapat terealisasi atau tidak karena hingga saat ini ia belum tahu pasti, mengingat Dokumen Pelaksanaan Anggaran tahun 2019 belum dibagi ke Organisasi Perangkat Daerah.
“Kami sudah usul sejak 2017 dan 2018 hingga tahun 2019 untuk membeli 1 unit mobil damkar ukuran sedang yang harganya berkisar 1.7 M hingga 1.9 M. Harganya separuh lebih dari yang ukuran besar”, kata Kepala BPBD Nabire.
Seyogyanya, kasus kebakaran harus menjadi tanggung jawab dari unit pemadamam kebakaran di setiap daerah, dan bukan tanggung jawab Polres maupun BPBD. Namun Polres dan BPBD di Nabire terpaksa membantu setiap kasus kebakaran yang terjadi, karena tidak adanya unit kebakaran di Nabire.
Nabire.Net juga mencoba menanyakan perihal tidak adanya unit Damkar di Nabire kepada Asisten I Setda Nabire, La Halim S.Sos, melalui pesan singkat. Namun hingga saat ini, Asisten I Setda belum memberikan respon.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan