Kepala Geofisika Nabire : Air Surut Di Nabire Karena Gravitasi Bukan Karena Mau Tsunami

Warga Nabire dikagetkan dengan informasi tidak benar atau hoax tentang akan terjadinya tsunami di Nabire. Pihak BMKG Nabire sendiri telah menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Hal itu ditegaskan Kepala Geofisika Nabire, Simon Rumy, melalui pesan singkatnya kepada Nabire.Net, sabtu tengah malam (10/11).

Dari penelusuran Nabire.Net, informasi hoax bahwa akan terjadinya tsunami dipercaya warga Nabire, hal itu juga diperkuat dengan terjadinya fenomena air surut yang terjadi di kawasan pesisir pantai di Nabire.

Warga justru berbondong-bondong menuju kawasan pesisir untuk melihat secara langsung fenomena air surut tersebut.

Menurut penjelasan Simon Rumy selaku Kepala Geofisika Nabire, terjadinya air surut di laut bisa karena beberapa hal, salah satunya karena gaya tarik (gravitasi) bulan atau matahari. Posisi bulan dan matahari terhadap bumi dapat menyebabkan terjadinya pasang/surut air laut.

Hal itulah yang terjadi di perairan Nabire pada Jumat tengah malam (09/11) hingga Sabtu dini hari (10/11).

Simon Rumy mengatakan, ia melakukan pemantauan di Kantor Geofisika jalan Matoa Kalibobo serta di Pantai Nabire. Dan puncak terjadinya air surut sekitar pukul 01.00 Wit dengan jarak terjauh surut sepanjang 1.96 meter. Setelah itu air laut kembali mengalami pasang.

Simon kembali menegaskan bahwa informasi Tsunami yang beredar itu tidak benar. Dan penyebab air surut diakibatkan gaya tarik bulan atau matahari.

Sebagai informasi, Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor bawah laut maupun meteor yang jatuh ke laut. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.

Sehingga jika tidak ada kejadian seperti diatas, warga Nabire seharusnya tidak perlu mengkhawatirkan Tsunami, apalagi informasi tersebut bersumber dari pihak-pihak yang tidak jelas dan tidak bertanggungjawab.

[Nabire.Net]