Bentrok Terjadi Antara Warga Yang Pro & Kontra Kepala Kampung Wanggar Makmur

Akibat pelantikan Kepala Kampung yang masih menjadi pro kontra bagi sebagian warga di sejumlah kampung di Nabire, senin sore 7 agustus 2017 telah terjadi pertikaian yang melibatkan kelompok yang pro terhadap Kepala Kampung yang dilantik Wilem Dimi dari Mapia, dengan warga Mee dan Lani, di jalan depan Kantor Kampung Wanggar Makmur, Distrik Wanggar, Nabire.

Akibat pertikaian tersebut, sejumlah warga mengalami luka-luka karena terkena panah dan lemparan batu.

(Baca Juga : Bupati Nabire Lantik 64 Orang Kepala Kampung)

Kepada Nabire.Net, salah seorag warga kampung Wanggar Makmur yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, korban yang baru teridentifikasi mengalami luka panah baru 1 orang atas nama Kino Murib. Kino dipanah di kaki kiri dan terkena lemparan batu di pelipis.

Sementara berdasarkan pengakuan warga yang memprotes kebijakan Bupati Nabire terkait pelantikan Kepala Kampung yang tanpa memperhatikan mekanisme yang sebenarnya, warga yang terluka ada 6 orang dari suku Lani dan Mapia.

Aparat Kepolisian turun untuk mengamankan kejadian tersebut senin sore. Hingga saat ini warga masih berjaga-jaga dan memalang jalan didalam kampung.

Seperti diketahui akibat pelantikan sejumlah Kepala Kampung oleh Bupati Nabire pada tanggal 17 juli lalu, sejumlah warga kampung memprotes kebijakan Bupati Nabire yang menganggap pelantikan tersebut tidak sesuai dengan mekanisme yang tertuang dalam UU No 6 tahun 2014 tentang desa.

(Baca Juga : Didemo Warga Wanggar Makmur, Bupati Nabire Berjanji Akan Gelar Pemilihan Kepala Kampung Wanggar Makmur)

Bupati Isaias Douw sendiri telah berjanji kepada perwakilan warga Wanggar Makmur yang ditemui, bahwa akan dilakukan pemilihan ulang Kepala Kampung Wanggar Makmur. Selain itu, Bupati Douw juga akan mengecek langsung pemilihan tersebut.

[Nabire.Net]

One Response to Bentrok Terjadi Antara Warga Yang Pro & Kontra Kepala Kampung Wanggar Makmur

  1. Aris berkata:

    Bupati tanggung jawab karna tidak tegas. Ingat jgn main-main dgn dana kampung kalau tdk mau busuk di penjara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *