INFO PAPUA TENGAH
Home » Blog » TP-PKK Dogiyai Dorong Edukasi Dini Bahaya NAPZA dan HIV/AIDS bagi Remaja

TP-PKK Dogiyai Dorong Edukasi Dini Bahaya NAPZA dan HIV/AIDS bagi Remaja

Dogiyai, 15 November 2025 – Upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika dan penularan HIV/AIDS kembali diperkuat di Kabupaten Dogiyai melalui penyelenggaraan Seminar Sehari tentang Bahaya Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) serta Pencegahan HIV/AIDS bagi remaja. Seminar ini berlangsung di Aula Kotekamoge Moanemani dan diikuti oleh ratusan pelajar tingkat SMP dan SMA dari berbagai sekolah di Kabupaten Dogiyai, Jumat (14/11).

Kegiatan ini menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam membangun kesadaran generasi muda terhadap ancaman nyata penyalahgunaan NAPZA dan meningkatnya risiko penularan HIV/AIDS. Melalui edukasi yang komprehensif dari narasumber berkompeten, para peserta dibekali pemahaman mendalam agar mampu menjaga diri, lingkungan, serta menjadi agen perubahan di masyarakat.

Tiga Narasumber Hadir Berikan Wawasan Kunci

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber utama dari unsur kepolisian, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan. Wakapolres Dogiyai membuka sesi materi dengan memberikan penjelasan mengenai aspek hukum, risiko kriminal, serta konsekuensi jangka panjang bagi remaja yang terjerumus dalam penyalahgunaan NAPZA. Ia menegaskan bahwa pelanggaran terkait narkotika tidak hanya merusak masa depan seseorang, tetapi juga memberikan dampak negatif bagi keluarga dan masyarakat luas.

Materi kedua disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Dogiyai, dr. Maria Clara Giyai, M.Kes. Dalam sambutannya, dr. Giyai memaparkan bahaya medis NAPZA bagi tubuh, termasuk kerusakan organ vital yang dapat bersifat permanen. Ia juga menjelaskan cara penularan HIV/AIDS, pentingnya mengenali faktor risiko, serta langkah pencegahan yang dapat dilakukan remaja dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita ingin para remaja memahami bahwa kesehatan adalah modal utama masa depan. Pencegahan harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan,” ujar dr. Giyai.

Materi ketiga disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Dogiyai yang menekankan peran penting keluarga, khususnya perempuan dan ibu, dalam membimbing anak-anak agar tidak terjerumus dalam perilaku berisiko. Ia menyampaikan bahwa remaja membutuhkan dukungan emosional, komunikasi yang baik, dan perhatian dari keluarga sebagai benteng pertama dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA maupun pergaulan bebas.

Diprakarsai Pokja 1 TP-PKK Dogiyai

Kegiatan seminar ini diinisiasi oleh Ketua Pokja 1 TP-PKK Dogiyai, ibu Yohana Yobee, bersama jajaran bidang Pembinaan Karakter Keluarga melalui nilai-nilai gotong royong. Menurutnya, pembinaan remaja adalah tanggung jawab bersama yang harus terus dilakukan secara berkelanjutan agar generasi Dogiyai dapat tumbuh sehat dan berkarakter.

“Gerakan ini merupakan wujud kepedulian terhadap pembinaan remaja. Kita ingin mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat dan berdaya,” ujar Yobee.

Para peserta, yang terdiri dari siswa dan siswi SMP serta SMA, terlihat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan antusias. Mereka aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan para pemateri, terutama terkait cara menghadapi tekanan pergaulan dan memilih lingkungan yang positif.

Seminar Dibuka oleh TP-PKK Dogiyai

Secara resmi, kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris TP-PKK Kabupaten Dogiyai yang mewakili Ketua TP-PKK, Ny. Maria Ferderika Keiya. Dalam sambutan tertulisnya, Keiya menekankan pentingnya edukasi sejak dini agar remaja Dogiyai dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari ancaman NAPZA dan HIV/AIDS.

“Pencegahan harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Peran orang tua, guru, serta masyarakat sangat penting dalam membimbing generasi muda,” tegas Keiya.

Ia menambahkan bahwa seminar seperti ini harus dilakukan secara rutin sebagai bentuk komitmen daerah dalam melindungi masa depan remaja Dogiyai.

Membangun Generasi Dogiyai yang Tangguh

Melalui kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini, diharapkan para remaja semakin memahami bahaya NAPZA serta pentingnya menjaga diri dari risiko HIV/AIDS. Seminar ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran bahwa generasi muda memiliki peran besar dalam menciptakan Dogiyai yang unggul dan bebas dari penyalahgunaan zat berbahaya.

Ketua Panitia, Ibu Adolvina Tebai, sekaligus tokoh penggerak TP-PKK Dogiyai, menutup kegiatan dengan pesan bahwa masa depan Dogiyai berada di tangan generasi muda yang sehat, tangguh, dan berdaya saing.

“Kami berharap anak-anak Dogiyai menjadi generasi kuat yang mampu melindungi dirinya dari hal-hal yang merusak masa depan,” ujarnya menutup kegiatan.

Dengan edukasi berkelanjutan, dukungan keluarga, serta kolaborasi pemerintah dan komunitas, Dogiyai memiliki peluang besar untuk membangun masa depan yang lebih sehat dan bermartabat.

[Nabire.Net/Jeri Degei]

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.