Terkait Rencana Aksi Demo Damai Pertanyakan Razia TNI/Polri Di Dogiyai, Ini Tanggapan Kapolres Nabire

Mempertanyakan aksi sweeping dan razia yang sering digelar oleh Tim Gabungan TNI/Polri di kabupaten Dogiyai, warga Dogiyai yang mempertanyakan hal tersebut berencana menggelar aksi damai pada hari senin 16 januari 2017.

Aksi damai tersebut akan digelar di Moanemani menuju Kantor DPRD kabupaten Dogiyai, dan hal ini sudah didiskusikan oleh para pemuda, mahasiswa dan kaum intelektual di kabupaten Dogiyai.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Nabire, AKBP Semmy Ronny Thabaa ketika diminta pendapatnya oleh Nabire.Net mengenai hal ini menjelaskan, razia dan sweeping yang digelar di Dogiyai merupakan tugas pokok dari Polri dan TNI untuk menjaga situasi kamtibmas agar aman dan terkendali.

“Kepolisian digaji rakyat dan negara untuk bekerja, kalau kami tidak melakukan patroli dan sweeping, justru akan menimbulkan gangguan kamtibmas, dan itu artinya, kami makan gaji buta karena tidak bekerja,” tutur Kapolres Semmy Thabaa.

Lebih lanjut, Kapolres Semmy Thaba menjelaskan, khusus untuk kabupaten Dogiyai giat tersebut namanya giat Operasi Kepolisian Mantap Praja 2016-2017 Polres Nabire, dalam rangka pengamanan pemilukada kabupaten Dogiyai tahun 2016/2017.

“Kegiatan ini dilakukan secara nasional di seluruh provinsi dan kabupaten se-Indonesia, dan jika Pilkada telah selesai otomatis, TNI/Polri akan mengurangi kuantitas atau jumlah personil dari Dogiyai serta kualitas tugas pokok kepolisian yang menjadi tanggung jawab Polres Nabire,” ungkap Kapolres Semmy Thabaa.

Dikarekanan ada pilkada, maka Operasi Kepolisian Mantap Praja 2016/2017  Polres Nabire ini digelar, maka otomatis kuantitas dan kualitas yang digelar Polres Nabire di kabupaten Dogiyai juga meningkat.

“Mereka yang terganggu artinya jangan sampai ada kepentingan pribadi dan kelompok yang tidak bisa dilakukan karena polisi dan brimob terus kerja dan melaksanakan tugas-tugas polisi termasuk brimob didalamnya,”pungkas Semmy Ronny Thabaa.

[Nabire.Net]