INFO NABIRE
Home » Blog » STAK Nabire Gelar Yudisium S1 dan S2 Angkatan ke-13, Lulusan Diminta Jadi Agen Pemulihan

STAK Nabire Gelar Yudisium S1 dan S2 Angkatan ke-13, Lulusan Diminta Jadi Agen Pemulihan

Nabire, 25 November 2025 – Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Nabire menggelar Yudisium Program Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) Angkatan ke-13 Tahun Akademik 2025/2026 di Aula STAK Nabire, Selasa (25/11/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Diutus untuk Membalut Luka Orang-Orang yang Terluka” yang terambil dari Lukas 4:18.

Sebanyak 206 peserta mengikuti yudisium, terdiri dari 11 lulusan Pascasarjana dan 195 lulusan Sarjana dari program studi Teologi, Pendidikan Agama Kristen (PAK), dan Kepemimpinan Kristen.

Ketua STAK Nabire: Lulusan Harus Menjadi Agen Kesembuhan

Ketua STAK Nabire, Pdt. Dr. Yance Nawipa, M.Th, dalam sambutannya menegaskan bahwa yudisium bukan hanya seremonial akademik, tetapi juga peneguhan rohani bagi para lulusan.

“Hari ini, kalian tidak hanya disahkan secara akademik, tetapi diteguhkan dan diutus untuk memasuki ladang pelayanan yang luas,” tegasnya.

Ia menilai tema yudisium tahun ini sangat profetis, sekaligus menjadi mandat bagi lulusan untuk terlibat dalam pelayanan di tengah masyarakat yang terluka.

Papua Butuh Pemimpin Gereja yang Membawa Pemulihan

Pdt. Yance menggambarkan Papua sebagai tanah yang indah namun penuh tantangan seperti persoalan sosial, konflik, ketidakadilan, kemiskinan, hingga masalah kesehatan. Karena itu, dibutuhkan pemimpin gereja yang tidak hanya mengajar firman, tetapi mampu menghadirkan pemulihan.

“Pelayanan membutuhkan hati yang lembut, telinga yang peka, tangan yang siap menolong, dan keberanian untuk hadir di tengah luka umat,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa STAK Nabire ingin melahirkan pemimpin yang membumi, berteologi dengan realita masyarakat, serta menjadi agen rekonsiliasi.

Mandat Kristus: Memberitakan Kabar Baik dan Membalut Luka

Ketua STAK juga menyinggung dasar teologis pelayanan yang terdapat dalam Yesaya 61:1 dan Lukas 4:18 sebagai fondasi penting perutusan para lulusan.

“Roh Tuhan mengutus kita untuk memberitakan kabar baik, memulihkan hati yang remuk, dan membalut luka-luka. Hari ini STAK Nabire tidak hanya menghasilkan sarjana dan magister, tetapi duta kesembuhan,” ungkapnya.

Makna Membalut Luka dalam Pelayanan

Menurut Pdt. Yance, membalut luka bukan semata tindakan fisik, tetapi sikap hadir dalam penderitaan orang lain, mendengar lebih banyak daripada berbicara, serta mengajar dengan hati.

“Melayani berarti mendamaikan, mengampuni, dan merangkul mereka yang ditolak masyarakat. Inilah pemimpin yang ingin STAK Nabire hasilkan,” tuturnya.

Pesan bagi Lulusan: Jadilah Gembala yang Berbau Domba

Dalam pesan penutupnya, Ketua STAK berpesan agar para lulusan menjadi pemimpin yang rendah hati, guru yang membawa perubahan, dan gembala yang dekat dengan umat.

“Gelar akademik adalah anugerah, tetapi karakter dan hati seorang pelayan adalah kesaksian,” katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh dosen, orang tua, senat akademik, dan tenaga kependidikan yang telah mendukung perjalanan studi para mahasiswa.

Diutus Menjadi Terang dan Garam di Tengah Masyarakat

Mengakhiri sambutannya, Pdt. Yance menegaskan bahwa para lulusan telah diperlengkapi untuk terjun ke tengah masyarakat sebagai pelayan Kristus.

“Pergilah dan jadilah terang serta garam. Kiranya Tuhan, Sang Tabib Agung, memakai hidup saudara-saudara untuk membalut luka dunia,” pungkasnya.

Acara yudisium berlangsung khidmat dan penuh sukacita, ditutup dengan doa berkat dan ucapan selamat kepada seluruh peserta.

[Nabire.Net/Musa Boma]

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.