INFO PAPUA TENGAH
Home » Blog » Semester I 2025: Dari Enam Provinsi, Jumlah Data OAP Tertinggi Ada di Papua Tengah

Semester I 2025: Dari Enam Provinsi, Jumlah Data OAP Tertinggi Ada di Papua Tengah

(Plh. Kepala Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Papua Tengah, Yeremias Mote, SSTP, M.IP)

Nabire, 1 Juli 2025 – Provinsi Papua Tengah mencatat prestasi membanggakan dengan menempati posisi pertama dari enam provinsi di Tanah Papua dalam pendataan dan penginputan data Orang Asli Papua (OAP) berbasis pendekatan marga pada semester I tahun 2025.

Hingga 30 Juni 2025, jumlah data OAP yang berhasil diinput oleh Papua Tengah mencapai 401.938 jiwa, terdiri dari 213.462 laki-laki dan 188.470 perempuan. Jumlah ini jauh mengungguli lima provinsi lainnya di Papua, yaitu:

  • Papua Barat: 290.756 jiwa

  • Papua: 229.301 jiwa

  • Papua Selatan: 38.310 jiwa

  • Papua Pegunungan: 8.356 jiwa

  • Papua Barat Daya: 3.478 jiwa

Secara keseluruhan, total pendataan OAP di enam provinsi di Tanah Papua semester I tahun 2025 telah mencapai 973.139 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 508.554 jiwa dan perempuan 463.585 jiwa.

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, telah mengambil langkah strategis dengan menyurati para Bupati di delapan kabupaten melalui surat nomor 400.12-1/583/SET tertanggal 23 Mei 2025. Surat tersebut memuat instruksi untuk percepatan pengimputan data OAP melalui aplikasi SIAK Plus Dukcapil Kabupaten, sekaligus meminta dukungan anggaran bagi Dinas Dukcapil setempat.

Plh. Kepala Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Papua Tengah, Yeremias Mote, SSTP, M.IP, menyampaikan harapan agar para Bupati di delapan kabupaten mendukung penuh proses ini, terutama dari sisi pendanaan. Data OAP yang lengkap dan akurat sangat penting untuk menyusun kebijakan yang berpihak pada masyarakat asli Papua dan meningkatkan kualitas hidup mereka di masa depan.

[Nabire.Net]

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.