Roberta Muyapa Berharap Lewat Aksi Pembagian Payung, Pemerintah Tergugah Untuk Perhatikan Mama-Mama Papua

(Dokpri. Roberta Muyapa penggagas aksi 500 payung untuk mama-mama Papua)

Mama-mama asli Papua yang berada di Nabire berharap agar jualan mereka seperti pinang, noken, sagu, dan jualan lainnya, bisa diatur dalam Peraturan Daerah sehingga hanya boleh dijual oleh orang asli Papua, dan itu sebagai landasan dan awal menuju pembangunan pasar mama-mama Papua.

Demikian penegasan, penggagas aksi gerakan 500 payung untuk mama-mama Papua, Roberta Muyapa, kepada Nabire.Net, minggu 20 agustus 2017.

(Baca Juga : Aksi Pembagian Payung Kepada Ratusan Mama-Mama Papua Sukses Digelar Di Nabire)

Dikatakan Roberta, hal tersebut diutarakan mama-mama Papua di Nabire, saat dirinya membagikan secara langsung 266 payung kepada mama-mama Papua, sabtu 19 agustus 2017 di DPD KNPI Nabire.

Roberta mengatakan, mama-mama papua sangat antusias, dan mereka datang bukan hanya untuk mengambil payung yang menjadi hak mereka melalui aksi ini, tetapi mereka juga berdiskusi, membagikan keluh kesah dan unek-unek mereka kepada dirinya dan berharap apa yang mereka impikan di tanah mereka sendiri bisa terwujud.

“Mereka sangat antusias, banyak yang tidak punya nama, tapi datang ikut dan turut berdiskusi bersama kami, bahkan banyak cerita haru yang bikin kita semua yang ada di acara itu mau menangis,” ungkap Roberta.

Acara peluncuran 266 payung di DPD KNPI Nabire diwakili penerimaannya oleh tujuh orang mama-mama dari tujuh wilayah adat yang ada di Papua.

Roberta berharap, lewat aksi ini, pemerintah tergerak untuk berdialog bersama mama-mama Papua, sehingga apa yang mereka impikan bisa terlaksana.

Aksi pembagian 500 payung bukan hanya dilaksanakan di Nabire, tapi juga akan dilaksanakan di kota lainnya di Papua yaitu Jayapura, Sorong, Manokwari, Waropen, Paniai, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Timika, Serui dan Wamena.

[Nabire.Net]