Peningkatan Kualitas Pengajaran di SMKS Kristen Anak Panah Nabire

Nabire, 20 Juli 2024 – SMKS Kristen Anak Panah Nabire terus berupaya meningkatkan kualitas pengajaran melalui berbagai inovasi dan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.
Hal itu diungkapkan Erik Oktavianus Allo, S.Pd., Kom., selaku Waka Kurikulum SMKS Kristen Anak Panah Nabire, saat ditemui oleh Nabirenet, Jumat (19/07).
Dikatakan Erik, SMKS Kristen Anak Panah Nabire yang berfokus pada Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), penggunaan teknologi komputer menjadi prioritas dalam metode pengajaran. “Kami menggunakan Slide PPT, video, animasi, atau simulasi aplikasi game. Anak-anak lebih tertarik dengan mata pelajaran yang disampaikan dengan visual dan audio dibandingkan dengan metode konvensional seperti papan tulis atau dikte,” jelas Pak Erik.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru, SMKS Kristen Anak Panah aktif mengikutsertakan para guru dalam berbagai pelatihan. “Kami memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk berkembang melalui pelatihan dari Kemendikbud. Contohnya, saya baru saja mengikuti pelatihan pembuatan game di Bandung selama dua minggu, yang didanai sekolah dan lembaga yang mengadakan pelatihan. Ilmu yang diperoleh kemudian dipaparkan dan diterapkan di sini,” tambah Pak Erik. Dukungan sekolah dalam bentuk pendanaan dan izin ini menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kualitas pengajaran.
Peran teknologi dalam pembelajaran sangat krusial di SMKS Kristen Anak Panah. Pak Erik menekankan bahwa penggunaan teknologi membuat proses belajar mengajar lebih efisien. “Dengan teknologi, efisiensi pekerjaan belajar mengajar sangat terbantu. Guru tidak perlu lagi membuang banyak waktu untuk menulis di papan tulis. Sebaliknya, mereka bisa langsung mengajar menggunakan slide atau materi digital lainnya, sehingga waktu mengajarkan anak-anak lebih banyak,” jelasnya.
Umpan balik dari siswa dan orang tua pun sangat positif. Menurut Pak Erik, siswa dan orang tua senang dengan metode pengajaran yang tidak monoton. “Orang tua bahkan datang menanyakan tentang tambahan les, tetapi kami menawarkan ekstrakurikuler untuk menunjang pembelajaran. Siswa juga lebih betah karena pembelajaran yang langsung praktek dan tidak monoton,” kata Pak Erik. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi yang dilakukan diterima dengan baik oleh semua pihak.
SMKS Kristen Anak Panah juga memberikan perhatian khusus kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus. “Guru bertugas memastikan anak-anak dapat menerima materi dengan cara yang paling efektif bagi mereka. Kami mengevaluasi kelemahan dan kelebihan masing-masing anak untuk menentukan metode pengajaran yang tepat,” jelas Pak Erik. Program ini menunjukkan bahwa sekolah berkomitmen untuk inklusivitas dan keberhasilan setiap siswa.
Kurikulum yang diterapkan di SMKS Kristen Anak Panah juga dirancang untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja. “Kami menggunakan sistem TEFA (Teaching Factory), di mana satu materi bisa memakan waktu delapan jam dengan projek yang harus diselesaikan. Kami mensimulasikan lingkungan kerja untuk mempersiapkan siswa,” ujar Pak Erik. Pendekatan ini membantu siswa mendapatkan pengalaman praktis yang relevan dengan kebutuhan industri.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah memastikan semua guru memiliki dedikasi tinggi. “Saya sebagai waka kurikulum harus memastikan guru-guru termotivasi dan berkomitmen penuh untuk kemajuan pendidikan anak-anak. Kami harus menjadi teladan dan berdedikasi untuk perkembangan siswa,” tutup Pak Erik. Upaya ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas pengajaran memerlukan kerjasama dan komitmen dari seluruh pihak di SMKS Kristen Anak Panah.
*Reporter : Marsel, Siswa Prakerin SMKS Kristen Anak Panah Nabire
[Nabire.Net]



Leave a Reply