INFO PAPUA TENGAH
Home » Blog » Pasca Penembakan di Jila, Ribuan Warga Mengungsi dan Minta TNI Ditarik

Pasca Penembakan di Jila, Ribuan Warga Mengungsi dan Minta TNI Ditarik

Mimika, 5 November 2025 – Pasca terjadinya penembakan di wilayah Jila pada Jumat (31/10/2025), ribuan warga Jila mengungsi dan meminta agar pasukan TNI tambahan segera ditarik dari wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan perwakilan masyarakat Jila saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRK Mimika. Rapat tersebut dihadiri oleh Ketua DPRK Mimika Primus Natikapereyau, Pj Sekretaris Daerah Abraham Kateyauw, Dandim 1710/Mimika melalui Pasi Intel Kapten Dolfie Goni, Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman, serta perwakilan masyarakat dari tujuh kampung di Distrik Jila.

Dalam RDP tersebut, masyarakat Jila menyerahkan aspirasi resmi kepada Ketua DPRK Mimika. Aspirasi tersebut berisi empat poin utama, yakni permintaan agar DPRK Mimika dan Pemkab Mimika segera meninjau kondisi keamanan warga sipil, penarikan pasukan TNI tambahan di Distrik Jila, pencarian solusi bersama TNI-Polri agar kejadian serupa tidak terulang, serta bantuan sosial bagi warga terdampak.

Perwakilan masyarakat Jila, Otto Tsumne, menjelaskan bahwa penembakan terjadi saat warga tengah mengikuti kegiatan Raker Klasis dan bakar batu. “Setelah kegiatan selesai dan warga kembali ke kampung, terjadilah insiden penembakan yang menyebabkan satu warga tewas, yang diketahui merupakan anggota OPM,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, sekitar 1.500 warga mengungsi ke ibu kota Distrik Jila karena trauma. Layanan pendidikan, kesehatan, hingga penerbangan pun masih terhenti. “Kami berharap setelah pertemuan ini, ada solusi terbaik bagi masyarakat,” tambah Otto.

Sementara itu, perwakilan masyarakat lainnya, Elly Dolame, menegaskan bahwa pihaknya menunggu tindakan nyata dari pemerintah. “Kalau pemerintah tidak menjawab dalam minggu ini, kami akan melakukan aksi lagi. Ini demi kemanusiaan,” ujarnya.

Ketua DPRK Mimika, Primus Natikapereyau, menyampaikan apresiasi atas penyampaian aspirasi tersebut. “Kami harap TNI-Polri dapat menjaga situasi di Jila agar masyarakat bisa kembali merasa aman,” katanya.

Terkait permintaan penarikan pasukan TNI, Primus mengatakan bahwa perlu ada kajian matang agar tidak menimbulkan gejolak baru. “Kami serahkan hal itu kepada Dandim Mimika untuk mempertimbangkannya dengan bijak,” jelasnya.

Pj Sekretaris Daerah Mimika, Abraham Kateyauw, menambahkan bahwa aspirasi masyarakat Jila akan segera dilaporkan ke Bupati Mimika.

“Bupati sudah menegaskan bahwa masyarakat Jila tidak boleh lapar. Untuk keamanan, kami percayakan sepenuhnya kepada Kapolres dan Dandim,” ujarnya.

Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, turut menyampaikan keprihatinan atas situasi di Jila. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan membantu masyarakat, termasuk menyalurkan bantuan makanan jika diperlukan. “Kita cari solusi terbaik bersama agar kondisi tetap kondusif,” tuturnya.

Sementara itu, Dandim 1710/Mimika melalui Pasi Intel Kapten Dolfie Goni menyatakan bahwa Kodim siap menampung dan meneruskan aspirasi masyarakat Jila ke komando atas. “Kami menerima aspirasi ini dan akan segera menyampaikannya,” pungkasnya.

[Nabire.Net/Yosef Doo]

Post Related

Leave a Reply

  • Orng papua
    5 November, 2025 19:41 at 19:41

    bah rasa lucu…yg tembak siapa?
    ada TNI POLRI saja KKB berani teror aplg pasukan d tarik?
    ngakunya pintar…malah berfikiran bagaimana ni e?🤣🤣🤣adohhhh….stop bicara pintar sdh

  • Orng papua
    5 November, 2025 19:41 at 19:41

    bah rasa lucu…yg siapa?
    ada TNI POLRI saja KKB berani teror aplg pasukan d tarik?
    ngakunya pintar…malah berfikiran bagaimana ni e?🤣🤣🤣adohhhh….stop bicara pintar sdh

Your email address will not be published.