Natal IPM MEA Kota Studi Nabire Jadi Momentum Kebangkitan Pendidikan Anak Muda MEA
Nabire, 16 Desember 2025 – Ikatan Pelajar Mahasiswa asal Megaikebo dan Adauwo (IPM MEA) Kota Studi Nabire menggelar Perayaan Natal pada Selasa (16/12/2025). Kegiatan ini berlangsung di Asrama MEA, Kalibobo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
Perayaan Natal IPM MEA tahun ini mengusung tema “Kelahiran Tuhan Yesus Mengalahkan Kuasa Iblis” yang diambil dari Kejadian 3:15, dengan subtema “Tamu yang Istimewa Turun dari Surga, Menerima atau Tidak di Tangan Kita Sendiri” (Yesaya 9:6).
Ibadah Natal berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan, dihadiri Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Nabire sekaligus intelektual IPM MEA Kota Studi Nabire, Frans U. Magai, Plt. Kepala Dinas KB Kabupaten Nabire yang juga Ketua Dewan Pembina IPM MEA, Yosias Boma, S.Sos, para senior, orang tua, serta pelajar dan mahasiswa asal Megaikebo dan Adauwo.
Ibadah dipimpin oleh Jeni Kegiye, pelajar SMA sekaligus anggota IPM MEA. Sementara itu, Abed Madai, mahasiswa dan anggota IPM MEA, bertugas sebagai Master of Ceremony (MC). Firman Tuhan disampaikan oleh Stef Magai, mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Yusuf Makai Nabire.
Dalam kesan dan pesannya, Frans U. Magai menyampaikan apresiasi kepada seluruh pelajar, mahasiswa, serta orang tua yang tetap bersatu mendukung terselenggaranya perayaan Natal meski dipersiapkan dalam waktu singkat.
Ia menyoroti perkembangan pendidikan anak-anak Megaikebo dan Adauwo yang sempat mengalami stagnasi sejak 2019. Menurutnya, minimnya akses pendidikan menyebabkan rendahnya partisipasi pelajar dan mahasiswa MEA dalam berbagai forum akademik maupun organisasi.
“Dulu saya sering menangis ketika mengikuti forum karena hampir tidak ada pelajar dan mahasiswa asal MEA yang sekolah. Namun sekarang saya sangat bersyukur karena sudah banyak yang menyelesaikan studi, bahkan menjadi sarjana dari berbagai kampus di Papua maupun luar Papua,” ujar Frans Magai.
Sebagai Ketua Kadin Nabire, Frans Magai juga memotivasi para sarjana asal MEA agar tidak berhenti berproses setelah menyelesaikan pendidikan.
“Bagi yang sudah menyelesaikan Strata Satu, jangan hanya tinggal diam. Bergaullah dengan orang-orang berpengalaman, cari pekerjaan, dan bila perlu ciptakan lapangan kerja sesuai kompetensi dan keahlian yang dimiliki,” tegasnya.
Ia juga mendorong pengurus IPM MEA ke depan untuk aktif menyelenggarakan seminar, pelatihan, dan diskusi yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) anak muda Papua, khususnya dari Megaikebo dan Adauwo.
“Mulai tahun 2026 harus ada pelatihan dan diskusi yang dilaksanakan oleh badan pengurus IPM MEA untuk membentuk SDM MEA yang berkualitas,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina IPM MEA Kota Studi Nabire, Yosias Boma, S.Sos, mengakui bahwa organisasi IPM MEA sempat mengalami kevakuman selama kurang lebih satu tahun sejak Januari 2025. Ia mengajak seluruh pengurus, senior, dan anggota untuk bersama-sama membangkitkan kembali organisasi tersebut.
“Dari Januari hingga sekarang, organisasi ini tidak berjalan dengan baik, salah satunya karena kurangnya kehadiran saya sebagai pembina serta peran senior. Namun saya tidak ingin berhenti di sini. Melalui perayaan Natal ini, mari kita bangkitkan kembali IPM MEA agar tahun 2026 bisa aktif seperti satu atau dua tahun lalu,” ungkapnya.
Perayaan Natal IPM MEA Kota Studi Nabire ini menjadi momentum refleksi iman sekaligus kebangkitan semangat persatuan dan pembangunan pendidikan bagi generasi muda Megaikebo dan Adauwo di Tanah Papua.
[Nabire.Net/Musa Boma]





Leave a Reply