INFO NABIRE
Home » Blog » “Menghadapi Badai Kehidupan”, Ibadah Akhir Bulan Januari 2017, Jemaat Nunia Samaria Gedo Nabire

“Menghadapi Badai Kehidupan”, Ibadah Akhir Bulan Januari 2017, Jemaat Nunia Samaria Gedo Nabire

(Dok.Musa.Wayeni)

Murid-murid Yesus adalah orang-orang yang selalu bersama dengan Yesus dan melihat langsung apa yang Yesus lakukan. Sama seperti saat mereka sedang menyeberangi danau bersama-sama Yesus, badai datang menghadang mereka, namun mereka tetap takut.

Demikian kutipan renungan pada Ibadah Akhir Bulan Januari 2017, di Jemaat GKI Nunia Samaria Gedo, Bakal Klasis Nabire Timur, selasa 31 januari 2017, yang dipimpin pelayan firman, Pnt. Yessi Metekohi, dengan bahan renungan dari injil Markus 4:36-41, dengan perikop “Angin Ribut Diredakan”.

Dalam khotbahnya, pelayan firman mengajak jemaat untuk merenungi kehidupan kita jika kita memutuskan untuk menyerahkan hidup kita sepenuhnya untuk mengikut Yesus.

Jika kita memutuskan untuk mengikut Yesus dan menjadikannya nahkoda bagi kehidupan kita,ada kabar baik dan buruknya. Kabar buruknya, meski kita adalah pengikut Yesus Kristus, kita tetap akan menghadapi badai dalam kehidupan kita. Menjadi orang percaya bukanlah jaminan bahwa anda akan  selamanya menjalani hidup yang tenang tanpa gejolak apapun. Hal ini  menghantam pemikiran yang menolak penderitaan. Hal ini bertentangan  dengan mereka yang mengatakan bahwa dengan Kristus tidak akan ada lagi  cobaan. .

Sebagai orang Kristen, kita akan  selalu dilatih dan diuji. Badai hidup pasti akan datang kepada semua  orang, baik dan jahat, percaya dan tidak percaya. Yang membedakan adalah  bagaimana kita menanggapi badai tersebut.

Banyak  orang yang kemudian bertanya-tanya mengenai dimanakah Allah ketika  bahaya menghantam hidup kita ? dimanakah Allah ketika aku dipecat dari  kerja ? di manakah Allah ketika aku sakit ? di manakah Allah ketika aku  menderita ? Hal ini juga sering dipakai oleh orang yang skeptis terhadap  keberadaan Allah dengan mengatakan, penderitaan adalah bukti bahwa Allah  tidak ada.

Namun dibalik itu semua, ada kabar baik bagi kita yang menghadapi badai kehidupan. Kabar baiknya adalah ketika Allah berkata bahwa Dia ada  di tengah-tengah kita melalui Kristus yang mati di kayu salib dan  bangkit untuk menebus dosa kita. Ibrani 13:5 menyebutkan bahwa Allah  berkata, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan  Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.

Sama seperti renungan dari injil Markus 4:36-41, ketika badai datang dan mengombang-ambingkan perahu yang ditumpangi Yesus bersama murid-muridnya, para murid menjadi ketakuta dan membangunkan Yesus.

Yang  terjadi kemudian adalah Yesus menghardik badai dan danau itu untuk  menjadi diam dan tenang, dan angin dan danau menjadi reda dan teduh  sekali. Melalui firman ini kita ingin diingatkan bahwa Yesus ada bersama  kita dalam setiap badai dalam kehidupan kita.

Di akhir khotbahnya, pelayan firman Pnt. Yessi Metekohi berpesan kepada jemaat, walaupun kita seringkali dalam badai hidup, Yesus juga ada di  tengah-tengah perahu kita. Yesus ada di sana dan kita yang tidak percaya  menjadi takut akan bahaya. Melalui badai ini kita bisa melihat orang  seperti apa kita sesungguhnya. Kita dilatih untuk lebih percaya kepada  kuasa Allah yang tidak akan membiarkan badai menenggelamkan perahu kita.  Semoga kita dikuatkan untuk selalu mengingat kuasa Kristus dalam hidup  kita, dalam memasuki bulan februari 2017.

[Nabire.Net]

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.