INFO NABIRE
Home » Blog » Listrik Sering Padam Tanpa Ada Pemberitahuan Ke Masyarakat, PT PLN Nabire Dicap Tidak Profesional

Listrik Sering Padam Tanpa Ada Pemberitahuan Ke Masyarakat, PT PLN Nabire Dicap Tidak Profesional

Warga Nabire sebagai pelanggan listrik dari PT. PLN Rayon Nabire sangat kecewa atas pelayanan PT. PLN Rayon Nabire dalam sebulan terakhir. Kekecewaan tersebut dikarenakan PLN Nabire sering memadamkan listrik dan terkadang pemadaman tersebut memakan waktu lama, bahkan sering tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ke warga, imbasnya selain tidak bisa menikmati layanan listrik, peralatan listrik milik warga Nabire pun ikut rusak.

Catat saja dalam sepekan terakhir PLN Nabire memadamkan listrik beberapa kali di Nabire seperti yang terjadi 21 November lalu.

Dari informasi yang beredar, pemadaman yang terjadi dari pukul 06.00 pagi hingga malam hari tersebut diakibatkan adanya gangguan panel kubikel 20.000 Volt. Karena tidak memiliki alat cadangan, sehingga PLN memodifikasi kubikel yang rusak semalam sehingga esoknya warga bisa menikmati pasokan listrik kembali.

Namun hal itu bukan sekali saja terjadi, seperti yang terjadi sabtu malam (25/11). Warga kesal dengan pemadaman listrik yang terjadi sebanyak 4 kali dalam waktu sejam. Dan yang disesalkan warga akhir-akhir ini pemadaman yang terjadi justru tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ke masyarakat.

“Lampu Mati terus tak ada klarifikasi dari PLN dari 09:00 s/d 20:00 tiap hari. Tapi juga lampu mati yang tak beraturan membuat alat elektronik sudah banyak yang rusak,” kesal Tino warga Nabire.

“Astaga om PLN ini main-main listrik , kalau mau dimatikan saja jangan mati nyala mati nyala ga takut apa kalau gara-gara begitu langsung kebakaran,” ucap Aya warga Nabire lainnya.

Umumnya warga Nabire tidak mempersoalkan pemadaman yang sering terjadi karena berkaitan dengan persiapan peresmian PLTMG Kalibobo, dan warga juga memahami bahwa seluruh Staf PLN Nabire terus berupaya semaksimal bahkan mempertaruhkan nyawanya dengan memikul tugas berat untuk menjaga agar pelayanan listrik di Nabire bisa tetap stabil, namun tanpa adanya pemberitahuan, warga tidak bisa mengantisipasi pemadaman, karena hal itu justru akan merusak peralatan elektronik milik warga bahkan bisa saja menimbulkan kebakaran.

Salah seorang Supervisor Distribusi PLN Nabire, Yanes Lalaun, yang diminta konfirmasinya oleh Nabire.Net, sabtu malam (25/11) belum memberikan respon terkait issue apa yang terjadi sehingga pemadaman listrik terjadi beberapa kali di Nabire.

Seharusnya PT PLN Rayon Nabire bisa lebih profesional dalam melayani konsumen, bukan saja menuntut konsumen agar terus membayar tagihan listrik, tapi PLN juga harus profesional memberikan informasi kepada warga Nabire terkait pemadaman dan gangguan apa yang terjadi, karena hal ini bukanlah hal yang baru saja terjadi, tetapi sudah berulangkali terjadi setiap tahun.

Warga Nabire yang setiap bulan membayar tagihan listrik sebagai kewajiban mereka pun berhak menuntut pelayanan yang profesional dari PLN Nabire, karena hal tersebut tertuang dalam Keputusan Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Nomor 114-12/39/600.2/2002 Tentang Indikator Mutu Pelayanan Penyediaan Tenaga Listrik untuk Umum yang disediakan oleh PT. PLN (Persero) pada pasal 1 ayat (1) menegaskan tentang kewajiban PT. PLN memenuhi pelayanan dengan memperhatikan prosedur dan mekanisme pelayanan mudah dipahami, sederhana serta diinformasikan secara luas.

Dalam pasal 7 huruf (b) Undang-Undang Perlindungan Konsumen disebutkan bahwa “Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan”. Kewajiban yang satu ini kadang sering dilupakan. Padahal penyampaian informasi kepada konsumen dapat berupa representasi, peringatan ataupun instruksi.

Di benua kangguru, Australia, 6 jam saja listrik mati maka konsumen akan digratiskan pemakaian listrik selama sebulan (Di Australia, Mati Lampu Setengah Hari, Gratis Listrik Sebulan), sementara di Indonesia, pelanggan tidak mendapatkan kompensasi apa-apa atas penderitaan dan kerugian yang mereka rasakan. Paling-paling cuma permintaan maaf lewat media massa, maka semua akan selesai.

[Nabire.Net]


Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.