Kasus Demam Berdarah di Wilayah Pelayanan Puskesmas Nabarua Nabire Selama 2023 Capai 10 Kasus Lebih

Nabire, Tercatat selama bulan Januari hingga Februari 2023, sudah ada 10 lebih kasus Demam Berdarah (DBD) di wilayah Pelayanan Puskesmas Nabarua, Kelurahan Nabarua, Distrik Nabire Kota, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas Nabarua, Marthen Toding, S.KM., M.Kes., saat diwawancarai Nabire.Net, Sabtu (25/02/2023).
Marthen Toding mengatakan bahwa terkait Demam Berdarah, pernah terjadi Kasus Luar Biasa (KLB) di tahun 2019 dimana ditemukan 1 kasus di wilayah pelayanan Puskesmas Nabarua.
Puskesmas Nabarua sendiri sudah membentuk Tim Gerak Cepat yang terdiri dari Petugas Surveilans yang mendapat informasi dari warga jika ada warga yang terkena Demam Berdarah, maka Petugas akan mendatangi keluarga tersebut untuk diwawancarai terkait aktivitasnya sehari-hari, sehingga dia terkena Demam Berdarah.
“Karena kita tahunya, Demam Berdarah ini, nyamuknya menggigit pada pagi dan sore hari, sehingga kita perlu tahu aktivitas sehari-hari warga seperti apa. Petugas juga akan megecek kondisi rumah warga apakah ada genangan air atau hal-hal lain yang menyebabkan terjadinya Demam Berdarah”, kata Marthen Toding.
Banyak Warga Meminta Fogging
Kepala Puskesmas Nabarua, Marthen Toding, S.KM., M.Kes., kepada Nabire.Net menjelaskan, banyak warga yang meminta kepada Puskesmas Nabarua untuk melakukan fogging.
“Fogging ini adalah programnya Dinas Kesehatan baik dalam hal alat dan obat. Sehingga Puskesmas akan menyurat ke Dinkes untuk menindaklanjuti seperti apa. Jika memang Dinkes memutuskan harus dilakukan fogging, maka Puskesmas akan kembali menyampaikan ke warga terkait jadwal fogging.
Dikatakan, saat ini, Puskesmas Nabarua hanya melakukan edukasi dan pemberian bubuk abate. Karena memang dari hasil survei petugas, kita khusus Nabarua ini banyak sekali tempat-tempat genangan air seperti contoh parit-parit yang tersumbat atau tertimbun, juga tanaman-tanaman yang rimbun sehingga bisa menjadi tempat sarang nyamuk.
Petugas Puskesmas juga sudah menyurati ke setiap RT di Kelurahan Nabarua untuk mengadakan kerja bakti membersihkan lokasi sehingga bisa memberantas penyakit Demam Berdarah.
Jumlah Kasus Dema Berdarah di wilayah Pelayanan Puskesmas Nabarua
Jumlah kasus Demam Berdarah di wilayah pelayanan Puskesmas Nabarua Nabire dari bulan Januari hingga Februari 2023 tercatat ada 10 lebih kasus.
“Ini jadi prioritas kami juga. Dari setiap informasi yang ada kami puskesmas sebatas hanya bisa membagikan bubuk abate serta mengedukasi masyarakat. Sedangkan fogging hanya dikhususkan untk nyamuk dewasa. Fogging ini bukan alternatif cara ampuh untuk mengatasi Demam Berdarah, tetapi kembali kepada kita untuk masing-masing senantiasa memperhatikan lingkungan sekitar”, beber Marthen Toding.
Dikatakan, fogging juga memerlukan biaya yang besar, terlebih khusus di Nabarua ada 25 RT. Jika semuanya mau difogging maka membutuhkan dana yang besar sekali.
“Fogging memerlukan alatnya, sedangkan bahan campurnya kita campur dengan solar, sedangkan solar juga sudah susah, jadi kita himbau ke warga agar jangan biasakan untuk fogging, tetapi warga harus memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Puskesmas Nabarua tidak mampu menangani semua. Puskesmas Nabarua juga membutuhkan dukungan dari pihak-pihak lintas sektoral dalam hal ini RT, Kelurahan, di tempat-tempat ibadah seperti Pendeta, Ketua Jemaat, Tokoh-Tokoh Agama yang bisa menyampaikan hal ini kepada warganya” tutup Kepala Puskesmas Nabarua, Marthen Toding, S.KM., M.Kes.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Komentar