INFO PAPUA TENGAH
Home » Blog » IPMMO Se-Jawa dan Bali Kutuk Operasi Militer dan Tuntut Pengusutan Kekerasan di Intan Jaya Papua

IPMMO Se-Jawa dan Bali Kutuk Operasi Militer dan Tuntut Pengusutan Kekerasan di Intan Jaya Papua

(IPMMO Se-Jawa dan Bali Kutuk Operasi Militer dan Tuntut Pengusutan Kekerasan di Intan Jaya Papua)

Nabire, 4 Juni 2025 – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (IPMMO) Se-Jawa dan Bali menyatakan sikap tegas menolak operasi militer yang terus berlangsung di Tanah Papua, khususnya di Kabupaten Intan Jaya. Mereka menyoroti dugaan keterkaitan operasi militer dengan kepentingan perusahaan tambang emas PT Antam Tbk di Blok B Wabu yang dinilai merusak lingkungan dan mengancam masyarakat adat.

IPMMO menilai operasi militer di Papua sejak era Trikora 1961 hingga kini merupakan bentuk kekerasan yang dilakukan negara untuk mengamankan sumber daya alam Papua demi kepentingan modal nasional dan internasional. Mereka menuding operasi militer yang melibatkan ratusan personel satgas Habema pada 13 Mei 2025 di Intan Jaya telah melakukan kekerasan, intimidasi, bahkan pembunuhan terhadap warga sipil.

Dalam pernyataan resminya, IPMMO menuntut:

  • Penarikan seluruh militer organik dan non-organik dari Intan Jaya dan seluruh wilayah Papua.

  • KOMNAS HAM segera melakukan investigasi mendalam atas kasus pembunuhan warga sipil di Intan Jaya dan mengadili seluruh pelaku.

  • Penuntasan kasus pembunuhan Ndetina Mirip, warga sipil yang mengalami gangguan jiwa.

  • Pengusutan pembunuhan tujuh warga sipil di Intan Jaya, termasuk Kepala Desa Hitadipa Ruben Wandagau dan beberapa korban lainnya.

  • Penolakan tegas terhadap pembangunan pos-pos militer baru di seluruh Intan Jaya.

  • Penolakan terhadap rencana penambangan emas PT Antam di Blok B Wabu yang dinilai menghancurkan lingkungan dan masyarakat.

IPMMO menegaskan, kekerasan militer di Papua adalah luka lama yang masih menganga dan harus segera diakhiri demi keadilan dan keselamatan masyarakat adat di Tanah Papua.

[Nabire.Net]

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.