Ibadah Peringatan Jumat Agung 30 Maret 2018 Di Jemaat GPT Tabernakel Karadiri Wanggar Nabire
Bertempat di Gereja Pentakosta Tabernakel (GPT) Tabernakel, Jemat Karadiri Nabire, telah dilaksanakan Ibadah Gabungan Peringatan Jumat Agung, Jumat 30 Maret 2018 yang diikuti Jemat GPT Karadiri Wanggar dan jemaat GPT Kristus Raja Kalinona Nabire.
Ibadah dipimpin oleh pelayan firman, Pdt. Paulus Apang, dengan bahan renungan terangkat dari Injil Lukas 23:26-43 dengan tema “Yesus dibawa untuk disalibkan dan Yesus disalibkan”.

Dalam khotbahnya Bpk. Pdt. Paulus Apang mengatakan bahwa kitab Lukas 23 menceritakan perjalanan singkat tentang penyaliban Yesus tetapi sebenarnya itu merupakan proses perjalanan penyaliban yang panjang berupa hukuman, penderitaan, kesengsaraan dan diadili.
Dalam kehidupan sehari-hari menjadi contoh buat kita bahwa kita harus memikul salib kita masing-masing.
Ada 7 ucapan yg dikatakan Yesus diatas kayu salib (dari jam 9 pagi, jam 12 siang, jam 3 sore hingga jam 6 sore) :
1. Kata-kata / ungkapan Yesus tentang pengampunan.
2. Kata-kata / ungkapan Yesus tentang keselamatan
3. Kata-kata / ungkapan Yesus tentang kasih.
4. Kata-kata / ungkapan Yesus tentang penderitaan rohani (Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?)
5. Kata-kata / ungkapan Yesus tentang penderitaan jasmani ( “Aku Haus”)
6. Kata-kata / ungkapan Yesus tentang kemenangan (“Sudah Selesai”)
7. Kata-kata / ungkapan Yesus tentang penyerahan diri (Lukas 23 : 46)

Dalam kitab 1 Korintus 6:19-20 dikatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kita, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah dan bahwa kita bukan milik kita sendiri? Sebab kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuh kita. Melayani Tuhan dengan tubuh dan jiwa kita.
Ditambahkan dalam Kitab Roma 5:1-6 dijelaskan bahwa kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan Yesus Kristus. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Kita bermegah dalam kesengsaraan, kesengsaraan menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan.Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Ibadah juga diisi dengan puji-pujian dari jemaat, puji-pujian dari anak-anak sekolah minggu GPT Kalinona, puji-pujian Pemuda GPT Karadiri, sangkor dari jemaat GPT Kristus Raja Kalinona dan diakhiri dengan sakramen perjamuan suci.
[Nabire.Net/Eusebius.A]



Leave a Reply