Ibadah Perayaan Natal 25 Desember 2015 Di Jemaat GKI Siloam Sanoba Nabire

Yesus putra Allah harus lahir di kandang domba dan bukan di istana seperti kebiasaan para pembesar atau raja-raja di dunia ini, Dia rela lahir di tempat yang sederhana atau mungkin menurut kita sangat hina. Hal ini sekaligus memberikan gambaran kepada kita bahwa tidak tersedianya tempat penginapan di Yerusalem saat itu menunjukan kecenderungan hati manusia yang selalu penuh dan sesak akan berbagai kesenangan duniawi dan tidak menyisahkan tempat bagi Sang Juruselamat untuk lahir dan masuk ke dalam kehidupan kita.

Demikian kutipan khotbah Pdt F.Samsanoy S.Th yang diangkat dari Injil Lukas 2 : 1-7, pada Ibadah Perayaan Natal 25 desember 2015, di Jemaat GKI Siloam Sanoba Nabire.

Dikatakan Pdt F Samsanoy S.Th, lewat cerita natal yang di kisahkan oleh Lukas, kita dapat mempelajari tentang kesederhanaan Yesus anak Allah yang walaupun sehakekat dengan Allah namun relah mengambil wujud sebagai manusia dan lahir di kandang yang hina oleh karena cinta dan kasihNya kepada manusia.

Natal menjadi moment bagi kita untuk mengintropeksi diri apakah kita sudah sungguh-sungguh menerima Yesus lahir dan masuk dalam hidup kita ? Lewat perbuatan, perkataan dan tindakan kita seharusnya kita menunjukan kesederhanaan dan cinta kasih kepada Allah dan sesama kita sebagaimana di tunjukan oleh Tuhan Yesus.