Ibadah Minggu Subuh, 11 Juni 2017, Di Jemaat GKI Tabernakel Oyehe Nabire
(Dokpri.Irianda.Y)
Setiap orang Kristen yang hidup dalam Tuhan pastilah mempunyai karunia rohani dari Allah. Karunia yang bersumber dari Allah ini diberikan kepada seseorang bukan tanpa maksud atau hanya merupakan sesuatu yang kosong tanpa ada faedahnya. Namun di sepanjang sejarah kekristenan kita bisa menyaksikan bagaimana karunia-karunia rohani digunakan untuk memberkati banyak orang secara khusus dalam lingkup jemaat Tuhan. Karena itu dalam konteks kita saat ini setiap orang yang mempunyai karunia rohani apa pun itu hendaknya tidak untuk disimpan tetapi untuk dipergunakan.
Demikian kutipan khotbah pada Ibadah Minggu Subuh, 11 Juni 2017, di Jemaat GKI Tabernakel Oyehe Nabire. Ibadah ini dipimpin oleh pelayan firman, Pdt. Kartini Sitinjak Waibusi S.Th, dan mengambil bahan renungan dari kitab 1 Korintus 14:22-25 tentang Karunia Roh.
Dalam khotbahnya, Pdt. Kartini Sitinjak mengemukakan maksud dari kitab 1 Korintus 14:22-25, dimana Rasul Paulus menyatakan bahwa bahasa roh adalah tanda bagi orang yang tidak percaya, sedangkan nubuat adalah tanda bagi orang yang percaya. Pernyataan ini telah menimbulkan kebingungan dan banyak perdebatan.
Namun dikatakan Pdt. Kartini Sitinjak, bahasa roh tidak ada gunanya kalau hanya bunyi tanpa dimengerti orang lain. Padahal, tujuan dari karunia roh dihadirkan Allah bagi manusia ialah supaya berguna bagi orang lain. Sementara itu, nubuat memang selalu disampaikan kepada orang lain. Nubuat berguna untuk membangun, menasihati, dan menghibur.
Manusia cenderung mengejar sesuatu yang berguna hanya untuk dirinya sendiri, tanpa memikirkan orang lain. Orang yang sudah mengenal Kristus pun seringkali menghadapi godaan itu. Mengejar kasih dan mengusahakan memperoleh karunia-karunia roh dan mempergunakannya dalam roh dan akal budi untuk membangun kehidupan bersama dan kemudian mengenal Allah, itulah yang utama. Karunia roh merupakan kendaraannya, dan kasih sebagai mesin penggeraknya.
Berhentilah hanya memikirkan diri sendiri atau melihat orang lain sebagai saingan karena karunia yang diterimanya dari Allah, atau bahkan membuat orang lain merasa asing dengan kehadiran karunia roh yang kita terima dari Allah. Karunia roh akan membangun jemaat apabila kasih menjadi landasannya.
Kebiasaan seperti di jemaat Korintus juga banyak terjadi di kalangan Kristen masa kini. Masih banyak orang Kristen memberlakukan karunia roh menjadi kemegahan diri atau kelompoknya. Sekali lagi, karunia roh diberikan oleh Allah harus berguna untuk membangun jemaat, membangun kehidupan bersama orang yang percaya kepada Kristus maupun yang belum percaya kepada Kristus.
Ibadah Minggu Subuh di Jemaat GKI Tabernakel Oyehe, diisi dengan puji-pujian yang dibawakan oleh Vokal Grup Persekutuan Kaum Bapak (PKB) Galilea.
[Nabire.Net]



Leave a Reply