INFO NABIRE
Home » Blog » Ibadah Minggu Sengsara Ke VI, 2 April 2017, Di Jemaat GKI Is Kijne Wadio Nabire

Ibadah Minggu Sengsara Ke VI, 2 April 2017, Di Jemaat GKI Is Kijne Wadio Nabire

“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus’ ” Lukas 23:43.

Demikian kutipan pembacaan firman Tuhan yang terangkat dari injil Lukas 23: 33-43, dengan nats “Yesus disalibkan”, pada ibadah minggu pagi 2 april 2017, di Jemaat GKI Ishak Semuel Kijne Wadio, Nabire.

Ibadah minggu pagi yang sekaligus minggu sengsara ke VI jelang perayaan paskah tersebut dipimpin oleh pelayan firman Pdt. Hengki Wonatorei S.Si.

Dalam perenungannya, Pdt. Hengki Wonatorei mengatakan, setiap orang pernah mengalami masa-masa sulit dalam kehidupannya. Baik karena masalah dalam rumah tangga, pekerjaan maupun berbagai aspek kehidupan lainnya. Pernahkah dalam masa-masa sulit tersebut secara tiba-tiba datang penghiburan yang tidak terduga ?

Yesus sedang menderita di kayu salib. Bersama-Nya, dua penjahat di kiri dan kanannya. Penderitaan Yesus melampaui derita jasmani. Para pemimpin mengejek-Nya. Prajurit-prajurit Romawi mengolok-olok-Nya. Bahkan salah seorang penjahat disamping-Nya juga menghujat-Nya.

Dalam penderitaan seperti itulah penghiburan yang tidak terduga datang. Pertama, dari Yesus sendiri yang tetap memegang kendali, kendati tergantung lemah secara fisik.

“Ya, Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu, apa yang mereka perbuat”. Itulah penghiburan dari Kristus kepada semua orang yang berduka karena penyaliban-Nya.

Kedua, dari pengakuan salah seorang penjahat yang disalibkan di samping Yesus.

“Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang
ini tidak berbuat sesuatu yang salah”. Dan, “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja”.

Penjahat itu percaya dan menaruh pengharapannya pada Yesus. Siapa lagi, kalau bukan Allah yang menaruh iman di hati penjahat yang tergantung di kayu salib. Itulah penghiburan dari Bapa kepada Anak-Nya dan
kepada para pengikut-Nya bahwa kematian-Nya tidak sia-sia.

Lebih lanjut Pdt. Hengki Wonatorei S.Si berpesan kepada jemaat, saat kita merasa tidak ada lagi pertolongan, putus asa karena doa-doa kita seolah memantul kembali dari langit-langit, ingatlah ini! Adakah situasi yang lebih berat daripada tergantung di salib hina, serta dianggap sebagai pendosa paling bejat ?

Iman dan pengharapan harus tertuju kepada Allah yang tetap memegang kendali. Mungkin Dia tidak mengubah keadaan seperti yang Anda kehendaki, namun Dia tetap memberikan kekuatan dan penghiburan, bahkan melalui apapun dan siapapun.

[Nabire.Net]

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.