INFO NABIRE
Home » Blog » Ibadah Minggu Pagi, 7 Agustus 2016, Di Jemaat GKI Silo Kalibobo Nabire

Ibadah Minggu Pagi, 7 Agustus 2016, Di Jemaat GKI Silo Kalibobo Nabire

silo1

(Dokpri.Ottow.Yoteni)

Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati1, dan berkata kepada mereka:”Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.

Demikian kutipan firman Tuhan yang menjadi renungan pada Ibadah Minggu Pagi, 7 agustus 2016, di Jemaat GKI Silo Kalibobo Nabire.

Ibadah ini dipimpin oleh Pelayan Firman Pdt. Swesty Amanpujo S.Th, dengan mengambil pembacaan firman dari Injil Matius 21:12-17 tentang Yesus Menyucikan Bait Allah.

Dalam renungan khotbahnya, Pdt Swesty Amanpujo S.Th mengatakan, kita bisa melihat pelajaran yg menarik tentang Yesus menyucikan bait Allah. Dan ini sangat mengejutkan buat banyak orang karena mereka tahu betul Yesus adalah pribadi yg lembut, Yesus adalah pribadi yg baik, Yesus adalah pribadi yg menolong dan memberkati banyak orang.

Pribadi yg baik dan menolong banyak orang ini tiba-tiba masuk bait Allah dan tidak seperti biasanya. Biasanya Yesus masuk bait Allah Ia mengajar dan berdoa di sana. Tetapi, hari ini Yesus masuk ke bait Allah dengan cara yg sangat berbeda. Yesus mengusir semua orang, Dia tendang meja-meja di sana, Dia balikkan meja-meja penukar uang, Yesus tendang bangku-bangku pedagang burung merpati. Dan Yesus berkata,”Hey, Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.

silo2

Kita tidak bisa bayangkan apa yg ada di dalam pikiran murid-murid pada waktu itu. Murid-murid mungkin terkejut dan berkata,”habis deh kita sekarang!” Mereka pasti takut dimarahi oleh ahli-ahli taurat, karena Yesus bongkar dan ubahkan semuanya menjadi sesuatu yg sangat berbeda. Yesus bongkar semuanya, Dia marah dan membalik-balikan semuanya. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan. Saya percaya bahwa suasana ini adalah suasana yg mencekam. Mereka akan bertatapan satu sama lain dan berkata,”Ada apa-ada apa?”

Kenapa Yesus begitu marah. Tetapi dari sini kita bisa melihat intinya bahwa rumahKU disebut rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun. Dengan lain kata Yesus berkata,”Bait Allah perlu kembali disucikan, kalau tidak Bait Allah akan kehilangan arti yg sebenarnya, Bait Allah akan kehilangan makna dan tujuan yg sebenarnya.”

Jika kita perhatikan, Yesus mengatakan bahwa Bait Allah itu adalah diriNya sendiri. “Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.” (Yohanes 2:21). Dengan demikian jelaslah mengapa Yesus sampai harus marah ketika Dia melihat orang-orang berdagang alias mencari untung disana. Betapa tidak. Dia begitu mengasihi kita, dan rela menjalani semua rangkaian proses yang mengerikan demi menyelamatkan kita, tetapi alangkah keterlaluan ketika sebagian diantara kita sama sekali tidak menghargai itu semua malah sibuk mencari keuntungan diri sendiri. Dan sadar atau tidak, faktanya memang seperti itu. Ada banyak orang yang memiliki tujuan dan agenda tersendiri ketika datang kepada Yesus dengan beribadah ke gereja.

Ingin ditolong dari kesulitan finansial, ingin bisnisnya sukses, mencari jodoh dan lain-lain bisa menjadi dasar kedatangan mereka dan bukan karena mengasihi Yesus. Yang lebih memperihatinkan lagi, ada gereja-gereja yang berpusat pada untung rugi duniawi dalam menjalankan misinya dengan menjanjikan segala sesuatu mulai dari berkat sampai kesembuhan sebagai alat ‘promosi’ mereka. Dan disana Yesus dipergunakan hanya bagaikan sebuah produk yang menjanjikan keuntungan duniawi saja. Dan terhadap gereja atau oknum-oknum yang menjalankan fungsi bait Allah seperti layaknya pasar ini, Yesus benar-benar marah.

Memang benar, segala sesuatu bisa diberikan Tuhan. Tuhan bisa menyediakan itu semua, bukan hanya sekedar menyediakan tetapi menyediakannya secara berkelimpahan. Tetapi alangkah kelirunya apabila kita menjadikan itu sebagai motivasi utama kita dalam mengikutiNya. Betapa kecewanya Yesus melihat sikap dan perilaku seperti ini dari manusia yang dikasihiNya. Tidaklah heran jika Dia kecewa dan menjadi begitu marah. Lalu sebutan sarang penyamun pun kemudian hadir dari Yesus sendiri ditujukan kepada orang-orang yang hanya sibuk mencari untung kepadaNya.

Lihatlah bagaimana beratnya konsekuensi yang harus ditanggung apabila kita menjadi orang-orang yang mendasarkan hubungan kepada Tuhan dengan didasarkan pada tujuan untuk mencari untung semata.

Kecenderungan manusia hari-hari ini adalah hanya memikirkan kehidupan di dunia ini yang sesungguhnya hanyalah sementara atau fana, dan lupa untuk memikirkan kehidupan selanjutnya yang justru kekal sifatnya. Mari hari ini kita perhatikan benar motivasi kita ketika beribadah, ketika mencariNya dalam doa, perenungan, saat teduh maupun pujian dan penyembahan. Yesus sudah mengasihi dan menyelamatkan kita lebih dulu ketika kita masih berdosa (Roma 5:8), karena itu mari miliki motivasi yang benar dalam membangun hubungan denganNya.

[Nabire.Net]

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.