Ibadah Minggu Pagi, 31 Desember 2017, Di Jemaat GKIP Maranatha Karang Tumaritis Nabire
Bertempat di Gereja Kemah Injil Kingmi di Tanah Papua (GKIP) jemaat Maranatha Karang Tumaritis Nabire, sebanyak 300 orang jemaat menggelar Ibadah Minggu Pagi yang merupakan Ibadah Minggu terakhir di penghujung tahun 2017 (31/12).
Ibadah dipimpin oleh pelayan firman, Pdt, Petrus Dumapa, dengan tema renungan tentang Kesiapan Yusuf untuk bertemu Yesus dan diterima sang Bayi Yesus.
Dalam khotbahnya dijelaskan tentang kehidupan bangsa Israel dibawah pemerintahan Firaun saat itu, dimana mereka ditindas oleh bangsa Israel sehingga hidup bangsa Israel tidak aman saat itu, apalagi sama seperti hidup sekarang orang Papua tidak aman itu karena ditindas oleh bangsa sendiri.
Dikatakan, Yusuf memiliki karakter dan hati yang tulus saat menerima Bayi Yesus (Matius 1:19) dan Yusuf beriman (Matius 1:24), selain itu Yusuf memiliki karakter berjiwa besar sehingga Allah melihat kepadanya.
Iman siapa saja bisa dimiliki umat dunia tetapi Iman tanpa perbuatan sia sia dalam kehidupan maka Iman yang sebenarnya Orang yang sungguh sungguh percaya kepada Tuhan tegasnya.
Karakter Yusuf yang ketiga yaitu taat kepada Tuhan (Matius 2:14), oleh karena ketaatan Yusuf sehingga dia diberkati Allah. Oleh karena itu, berbahagialah orang yang taat dan suci hatinya karena mereka akan melihat Allah (Matius 5:8).
Di tempat yang sama, Jerri Kadepa mengatakan, keteladanan Yusuf patut kita ikuti begitu juga karakter yang dimiliki Yusuf, karena menghadirkan sang Juruselamat Yesus Kristus.
Oleh karena itu kita harus memiliki karakter hati yang tulus, memiliki iman disertai perbuatan, selain itu proses kehidupan kita senantiasa tertuju kepada Tuhan dan Firman Tuhan dalam hidup kita.
[Nabire.Net/Yulianus]



Leave a Reply