Ibadah Minggu Pagi, 12 Juni 2016, Jemaat GKI Is Kijne Wadio Nabire
(Dokpri/Donald.Misiro)
“Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya” (Amsal 19:18). Ada kalanya kita harus mendisiplinkan anak, jika perlu mendidik mereka dengan hukuman, tetapi kita harus melakukannya demi kebaikan mereka, bukan karena ingin melampiaskan emosi kita. Amsal Salomo mengingatkan akan hal ini.
Demikian kutipan khotbah Ibadah Minggu Pagi, 12 Juni 2016, di Jemaat GKI Ishak Semuel Kijne Wadio, yang dipimpin oleh Pelayan Firman, Pnt. F.Y. Kapisa, dengan mengangkat pembacaan Firman Tuhan dari Amsal 19 : 18-29.

Lebih lanjut dalam khotbahnya, Pnt. F.Y. Kapisa mengatakan, bukan cuma mencukupi nafkah dan memberi anak kesempatan seluas-luasnya untuk memperoleh pendidikan, bukan saja menyediakan makanan dan tempat tinggal, tetapi pengenalan akan Tuhan pun harus menjadi tugas para orang tua sejak awal bagi anak-anaknya.
Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak kenal lelah mengajarkan kebenaran kepada anak-anak kita. Bukan saja mengajarkan, tetapi kita orang tua juga dituntut untuk menjadi teladan terhadap semua yang kita ajarkan.

Pendeknya, ajarkanlah anak-anak untuk mengenal Tuhan sejak dini. Kasihi mereka dengan kasih Allah yang mengalir dalam diri kita dan bimbing mereka hingga tumbuh menjadi pribadi-pribadi tangguh yang hidup takut akan Tuhan. Itulah yang seharusnya kita lakukan jika kita menghargai warisan atau pusaka yang dititipkan Tuhan kepada kita. Pada suatu ketika nanti ketika mereka berhasil menjadi orang-orang sukses yang memuliakan Allah dengan segala perbuatan dan perkataan mereka, kitapun akan bahagia. Bahagia karena anak-anak kita menjadi teladan di mata dunia, juga bahagia karena kita telah menghargai pemberian Tuhan dengan sungguh baik.




Leave a Reply