INFO NABIRE
Home » Blog » Hanya Darah Yesus yang Menyelamatkan—Pesan Paskah Pdt. Oto Tebai di GKII Bukit Sion Nabire

Hanya Darah Yesus yang Menyelamatkan—Pesan Paskah Pdt. Oto Tebai di GKII Bukit Sion Nabire

(Hanya Darah Yesus yang Menyelamatkan—Pesan Paskah Pdt. Oto Tebai di GKII Bukit Sion Nabire)

Nabire, 18 April 2025– Suasana Paskah di Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Bukit Sion Nabire, Bumi Wonorejo, dipenuhi dengan perenungan mendalam akan kasih Kristus yang tak tergoyahkan. Dalam ibadah Paskah yang berlangsung pada Minggu (16/4), Pdt. Oto Tebai menyampaikan khotbah penuh kuasa dengan tema “Hanya Darah Yesus yang Menyelamatkan.”

Dalam khotbahnya, Pdt. Oto mengajak jemaat merenungkan penderitaan Yesus sejak Ia ditangkap, disiksa, hingga disalibkan di Golgota. Ia menekankan bahwa penderitaan itu bukan kebetulan, melainkan penggenapan dari rencana keselamatan Allah bagi umat manusia.

“Yesus tidak melawan. Ia tidak membela diri. Ia rela dihina dan disiksa demi kasih-Nya kepada kita,” ujar Pdt. Oto.

Ia juga menyinggung kisah Petrus yang awalnya menyangkal Yesus, namun kemudian bertobat dan percaya (mengacu pada Yohanes 20:9). Hal ini menjadi gambaran bahwa Tuhan selalu membuka jalan bagi pertobatan dan penerimaan kasih karunia-Nya.

“Petrus, engkau tahu ayat 9! Jangan abaikan itu,” ucap Pdt. Oto dalam nada yang menggugah.

Dalam pesan puitis yang dibacakannya, Pdt. Oto juga menekankan bahwa darah Yesus yang tercurah di Kalvari adalah satu-satunya jalan keselamatan, satu-satunya jembatan dari dunia ke surga.

“Orang Papua, dari ujung tanah ini, akan melangkah di atas segala luka dan air mata—karena kita memiliki Yesus yang berbeda. Yang tidak hanya menjanjikan, tetapi menggenapi,” lanjutnya.

Ibadah Paskah ini berlangsung khusyuk dan penuh semangat. Seluruh rangkaian ibadah dipandu dengan baik oleh MC Daud Tebai, dengan Bpj. Soleman Edowai sebagai penerjemah dalam bahasa daerah Mee.

Puji-pujian dinyanyikan oleh para singer:
– Bpj. Luis Tebai
– Bpj. Amos Bunai

Pengiring musik dipimpin oleh Bpj. Stef Iyai yang memperkuat suasana perenungan dengan alunan musik rohani.

Di akhir ibadah, jemaat diajak untuk kembali menyadari bahwa di tengah pergumulan dunia, kasih Yesus tetap menjadi pengharapan dan kekuatan.

[Nabire.Net/Musa Boma]


Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.