Dinas Lingkungan Hidup Nabire Libatkan SD hingga SMA dalam Gerakan Sekolah Ramah Lingkungan

Nabire, 21 Juli 2025 – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nabire terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan menggandeng sejumlah sekolah dalam program “Adiwiyata”. Melalui program ini, DLH menyerahkan bantuan berupa mesin pencacah plastik kepada sekolah-sekolah yang serius dalam pengelolaan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nabire, Arfan Palumpun, ST., menjelaskan bahwa program ini bertujuan membentuk sikap dan perilaku peduli lingkungan di kalangan pelajar sejak usia dini.
“Jika sampah plastik tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan polusi. Plastik bisa terurai hingga 250 tahun atau lebih, ini sudah menjadi masalah global,” ungkapnya, Senin (21/07).
DLH Nabire memilih sekolah sebagai mitra strategis karena memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda untuk membudayakan hidup bersih dan menjaga lingkungan.
Sekolah yang sudah bergabung dalam program ini antara lain SMA Negeri 3, SMP Antonius, SMP Almadina, SMP Negeri 1, SMP YPK, dan SD Antonius. Jumlah ini akan terus bertambah.
“Dengan edukasi lingkungan sejak dini, kami berharap anak-anak muda dapat tumbuh menjadi generasi yang peduli, kreatif, bahkan mampu menciptakan nilai ekonomi dari pengelolaan sampah,” harap Arfan.
Program ini tidak hanya menjadi bagian dari pelestarian lingkungan, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Nabire.
[Nabire.Net/Sitti Hawa]


Petrus nawipa
Sampah organiknya harus di daur ulang seperti yang bapak maksud tetapi sampah anorganik lebih parah lagi,mulai dari bau, terlihat jorok dan lainnya, sebagai putra terbaik mengusulkan agar tolong didata setiap tukang bersih jalan, truk pengangkut sampah, penyediaan tempat sampah barulah kota nabire akan bersih kembali.