Dianggap Meresahkan, Warga Deiyai Minta Brimob Ditarik
Aksi unjuk rasa oleh warga masyarakat kabupaten Deiyai di Kantor DPRD Deiyai senin 21 agustus 2017 kemarin, menuntut 3 poin yang disampaikan kepada para anggota DPRD Deiyai yang diterima Ketua DPRD Deiyai, Yuneas Edowai.
Dalam orasinya, Kepala Suku Deiyai, Fransiskus Mote meminta Bupati dan DPRD Deiyai untuk segera mencabut ijin usaha PT Putra Dewa Paniai, karena warga merasa resah dengan keberadaan PT. Putra Dewa Paniai yang sering mengorbankan warga setempat.
Fransiskus Mote juga meminta agar mabes Polri segera menarik Korps Brimob yang bertugas di Deiyai karena mengganggu ketentraman warga, dikarenakan sistem yang digunakan Brimob jauh berbeda dengan polisi dan tentara.
“Kami di Deiyai sudah ada Polisi dan Tentara sejak dulu, kenapa datangkan Brimob di daerah ini, karena mereka hanya datang untuk merusak kenyamanan warga di daerah ini”, tegas Fransiskus Mote.

Hal senada dikemukakan Tokoh Pemuda Deiyai, Robert Edowai. Robert mendukung apa yang dikemukakan oleh Fransiskus Mote, dimana PT Putra Dewa Paniai dan Brimob meresahkan warga masyarakat di Deiyai, sehingga warga meminta kedua pihak untuk angkat kaki dari Deiyai.
Begitu juga dengan udin, salah seorang pedagang di Waghete yang merupakan orang non Papua besar Deiyai. Udin mengungkapkan Deiyai sejak belum dimekarkan sampai saat ini aman, sejak orangtua saya datang, Waghete aman, tapi karena ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab datang maka kenyamanan di Deiyai rusak.
Ketua DPRD Kabupaten Deiyai Yuneas Edowai mengatakan aspirasi masyarakat sudah dierima dan akan ditindaklanjuti melalui Pansus DPRD, dan akan dikoordinasikan dengan Bupati Deiyai.
[Nabire.Net]



Leave a Reply