Cuaca Dingin Melanda Indonesia, Apa Dampaknya untuk Nabire? Ini Penjelasan BMKG

Nabire, 12 Juli 2025 – Dalam beberapa waktu terakhir, cuaca dingin terasa lebih ekstrem di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Suhu udara mengalami penurunan signifikan, terutama pada malam hingga pagi hari.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ini merupakan kejadian tahunan yang umum terjadi pada musim kemarau, yakni antara bulan Juni hingga Agustus. Langit yang cerah dan kelembapan udara yang rendah menjadi penyebab utama suhu dingin, karena panas bumi dengan cepat dilepaskan ke atmosfer pada malam hari.

Meski tergolong wajar, masyarakat tetap disarankan menjaga kesehatan dan mengenakan pakaian hangat. Lantas, apakah sebenarnya penyebab cuaca dingin di Indonesia? Apakah fenomena ini berdampak di Papua khususnya di Nabire? Bagi ingin tahu lebih dalam, simak penjelasannya menurut BMKG di bawah ini.

Kepala Stasiun Meteorologi Nabire, Husain Kamadi, S.Tr., menjelaskan bahwa suhu dingin ini juga dipengaruhi oleh Angin Monsun Australia yang membawa massa udara kering dari Benua Australia ke Asia, melewati wilayah Indonesia. Udara ini cenderung membawa suhu yang lebih dingin, terutama di malam hari.

Namun, kondisi tersebut tidak terlalu berdampak signifikan di wilayah Nabire. “Nabire berada di wilayah pesisir dengan suhu yang relatif stabil. Tidak seperti dataran tinggi yang lebih rentan mengalami penurunan suhu ekstrem,” ujar Husain saat diwawancarai Nabire.Net, Sabtu (12/07/2025).

BMKG Nabire memprakirakan cuaca cerah hingga berawan masih akan mendominasi wilayah ini selama sepekan ke depan. Meski begitu, masyarakat tetap diimbau untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Masyarakat juga disarankan menjaga kesehatan dan mengenakan pakaian hangat saat malam hari, khususnya bagi yang beraktivitas di luar rumah.

[Nabire.Net]