Budaya Makan Pinang di Papua, Tradisi Turun Temurun Sejak Ribuan Tahun

Nabire, 18 Juni 2025 – Jika kamu pikir lima sehat empat sempurna sudah cukup, di Papua ternyata belum lengkap kalau belum yang satu ini: makan pinang! Ya, di tanah Papua, makan sirih pinang bukan sekadar tradisi—ini gaya hidup dari bayi hingga dewasa, dari tukang ojek sampai pejabat!
Di daerah lain, sirih pinang hanya muncul saat acara adat atau penyambutan tamu penting. Tapi di Papua? Setiap hari adalah hari pinang! Pagi, siang, malam—kapan saja boleh, siapa saja bisa.
Bahkan sejak masih balita, anak-anak Papua sudah diperkenalkan dengan budaya ini. Uniknya, ibu akan mengunyah pinang terlebih dulu, lalu memberikannya ke sang anak. Tradisi yang kuat, penuh nilai, dan terus hidup hingga kini.
Kalau kamu masih heran kenapa pinang begitu populer di Papua, jawabannya ada pada budaya yang sudah berusia lebih dari 3.000 tahun! Ya, tradisi makan pinang ini dibawa oleh leluhur dari Austronesia yang dulu datang dari Taiwan ke Papua. Awalnya cuma di pesisir, kini menjalar hingga pegunungan!
Meski pohon pinang tak bisa tumbuh di daerah pegunungan, hal itu tak menghentikan kecintaan warga terhadap “snack merah” ini. Berkarung-karung pinang dikirim lewat pesawat dari Sentani ke wilayah pegunungan.
Jadi, kalau kamu ke Papua dan ditawari pinang, jangan heran. Karena di sini, empat sehat lima sempurna belum lengkap tanpa yang keenam: makan pinang!
[Nabire.Net/Hari Suroto]


Henokh& Ester&Nael
Di daerah saya Nusa tenggara Timur juga makan pinang pagi,siang dan malam