BPS Nabire Gelar Pelatihan Petugas Survei e-Commerce 2025, Sasar UMKM Berbasis Digital

Nabire, 30 Juni 2025 – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nabire mulai melaksanakan pelatihan bagi para petugas survei e-Commerce 2025. Kegiatan ini bertujuan memetakan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah memanfaatkan internet sebagai sarana promosi, pemasaran, hingga transaksi penjualan.
Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Nabire, Abimanyu Adi Kusuma, SST, menyampaikan hal tersebut kepada awak media di sela-sela kegiatan pelatihan yang berlangsung di Hotel Grand Papua, Kalibobo, Nabire, Senin (30/6/2025).
“Pelatihan ini kami laksanakan dua hari, satu hari via daring dan satu hari tatap muka. Untuk online-nya sudah kami lakukan Sabtu kemarin, dan hari ini kita lanjutkan sesi tatap muka di hotel ini,” ujar Abimanyu.
Survei e-Commerce 2025 ini menjadi bagian penting dalam mendata perkembangan ekonomi digital, khususnya di Kabupaten Nabire. Menurut Abimanyu, pola belanja masyarakat terus bergeser mengikuti perkembangan zaman. Transaksi jual beli tidak lagi terbatas di toko fisik, melainkan marak dilakukan melalui platform online, media sosial, dan aplikasi pesan instan.
“Kita ingin menjaring data usaha-usaha yang sudah memanfaatkan internet, baik untuk promosi, pemasaran, hingga transaksi. Misalnya yang jualan lewat WhatsApp, Facebook, atau platform digital lainnya,” jelasnya.
Melalui survei ini, BPS Nabire akan mengumpulkan informasi mengenai profil usaha, media digital yang digunakan, hingga dampak penggunaan internet terhadap peningkatan pendapatan atau kendala yang dihadapi para pelaku usaha.
“Kita ingin tahu, setelah pakai internet, apakah usaha mereka lebih berkembang, atau ada tantangan tertentu. Data-data ini nanti sangat penting untuk pemerintah pusat dalam merumuskan kebijakan pengembangan ekonomi digital ke depan,” tambah Abimanyu.
Target survei e-Commerce di Nabire tahun ini mencapai 200 responden, yang sebagian besar merupakan pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan fasilitas online dalam kegiatan usahanya.
Saat ini, tim BPS Nabire tengah melakukan proses listing, yakni pendataan awal di wilayah-wilayah sampel. “Dari listing itu kita identifikasi usaha mana saja yang menggunakan internet untuk operasionalnya. Hanya usaha seperti itu yang nanti kita wawancara lebih lanjut,” tutup Abimanyu.
BPS berharap hasil survei ini dapat memberikan gambaran nyata tentang pertumbuhan e-commerce di daerah, sekaligus menjadi pijakan dalam memperkuat ekosistem ekonomi digital di Papua Tengah, khususnya Kabupaten Nabire.
[Nabire.Net/Musa Boma]
Tinggalkan Komentar