INFO NABIRE
Home » Blog » BMKG Nabire Kategorikan Hujan Tanggal 2 November Sebagai Hujan Lebat

BMKG Nabire Kategorikan Hujan Tanggal 2 November Sebagai Hujan Lebat

(Banjir di Nabire 2 November 2019 akibat hujan lebat)

Nabire – Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) kabupaten Nabire, mengkategorikan hujan yang terjadi hari sabtu (02/11), sebagai hujan lebat.

Hujan deras yang mengguyur kota Nabire dari sabtu sore hingga malam hari (02/11), mengakibatkan sejumlah titik di Nabire tergenang banjir. Bahkan warga melaporkan ada pohon yang tumbang akibat angin kencang.

(Baca Juga : Hujan Disertai Angin Sebabkan Banjir & Pohon Tumbang Di Nabire)

Bahkan hujan gerimis terus berlanjut hingga Minggu tengah malam (03/11).

Hal itu disampaikan BMKG Nabire dalam rilis persnya yang diterima Nabire.Net, senin (04/11).

Dalam rilis pers tersebut, satuan curah hujan di Nabire pada tanggal 2 November lalu yaitu 71.55 mm sehingga dikategorikan hujan lebat.

Untuk menentukan bahwa hujan pada tanggal 2 November lalu merupakan hujan lebat, BMKG Nabire menganalisa berdasarkan 9 indikator yaitu peredaran semu tahunan matahari, ENSO (El Nino – South Osciilation), pergerakan gelombang atmosfer sepanjang khatulistiwa (Madden – Julian Oscillation), suhu permukaan laut (SST), radiasi gelombang panjang (OLR), pola arus angin, kelembaban relatif, indeks labilitas udara dan citra satelit.

Dari sembilan indikator tersebut, BMKG Nabire berkesimpulan sebagai berikut :

  • Secara analisis global, kejadian banjir yang terjadi di wilayah Nabire dan sekitarnya dipengaruhi oleh posisi peredaran tahunan Matahari yang berada di BBS, dipengaruhi oleh kondisi SST yang cukup hangat, MJO yang berada di kuadran 5 serta di pengaruhi anomali OLR bernilai negative.

  • Adanya pola Low (daerah bertekanan rendah) dan pola shearline (belokan angin) diatas Wilayah Nabire yang menyebabkan terjadinya pembentukan awan – awan konvektif penghasil hujan lebat maupun petir / guntur.

  • Kelembaban relatif (RH) pada lapisan 850, 700 & 500 mb bernilai 70 – 90 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat kejadian hujan lebat kondisi udara basah hingga lapisan 500 mb, sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan konvektif di atas wilayah Nabire sampai di ketinggian level 500 mb.

  • Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8 EH yaitu (-69°C) s/d (-100°C) yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang, hujan lebat serta petir / guntur.

  • Dari indeks labilitas udara diketahui bahwa adanya potensi pembentukan awan konvektif sedang dan kemungkinan terjadi hujan & badai guntur.

BMKG Nabire juga memprediksi bahwa selama beberapa hari kedepan, wilayah Nabire masih berpotensi mengalami berawan tebal hingga hujan lokal dengan intensitas ringan terutama pada malam dan dini hari.

[Nabire.Net/Eusebius]


Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.