Sudah Ada 2 Kasus, Dinkes Nabire Terus Pantau Perkembangan Kasus DBD Melalui Surveilans
Nabire – Penemuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di berbagai daerah dikhawatirkan akan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap waspada, sementara pemerintah daerah diminta untuk melakukan upaya pencegahan.
Di beberapa daerah terjadi peningkatan kasus DBD seperti Kabupaten Kuala Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Manggarai Barat Provinsi NTT, Sulawesi Utara, dan daerah lainnya di Indonesia.
Di Papua sendiri dilaporkan sudah ada 42 kasus DBD yang ditemukan di 5 kabupaten di Papua. Kelima kabupaten tersebut masing-masing Nabire, Biak, Jayapura, Boven Digul dan Asmat.
(Baca Juga : Ditemukan 2 Kasus Demam Berdarah Di Nabire, Total Ada 42 Kasus DBD Di 5 Kabupaten Se-Papua)
Di Nabire sendiri ditemukan 2 kasus, sama seperi Jayapura dan Biak. Sementara Boven Digul ada 16 kasus, disusul Asmat dan Merauke masing-masing 10 kasus. Dari 42 kasus tersebut, belum ada laporan korban jiwa.
Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire, Dr Frans Sayori, kepada Nabire.Net, kamis siang (25/01).
“Iya benar ada peningkatan kasus DBD di beberapa daerah, khusus di Nabire ada 2 kasus dan Dinkes Nabire sudah melaporkan hal tersebut ke provinsi”, urai Dr. Frans.
Lebih lanjut Dr. Frans mengatakan bahwa pihaknya masih memantau perkembangan kasus DBD lewat surveilans Dinkes.
Sedangkan untuk tindakan, saat ini pihaknya belum bisa melakukan fogging atau penyemprotan, karena masih menyangkut pengiriman bahan penyemprotan.
Dr Frans Sayori menghimbau warga Nabire untuk melakukan 3M yaitu menguras bak, menutup bak air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan agar tidak menjadi sarang jentik nyamuk.
Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk tetap siaga menghadapi kasus DBD. Melalui surat edaran itu, setiap daerah diimbau untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Selain itu, dinkes di daerah diminta untuk meningkatkan surveilans kasus dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian DBD, di antarnya melalui kegiatan pemantaun jentik berkala, serta menyediakan bahan insektisida dan larvasida untuk pemberantasan nyamuk dan jentik.
[Nabire.Net]



Leave a Reply