Nabire.Net

Nabire – Sekelompok Massa yang mengatasnamakan enam suku pesisir dan kepulauan di Nabire, menggelar aksi tandingan mendukung pemekaran Provinsi Papua Tengah, di Kantor DPRD kabupaten Nabire, Jumat (05/07). Aksi tersebut untuk menanggapi aksi demo sebelumnya yang digelar pada tanggal 2 Juli lalu yang menolak pemekaran Papua Tengah.

Massa tandingan dalam aksi ini mendatangi kantor DPRD Nabire sambil membawa sejumlah spanduk yang isinya mendukung pemekaran provinsi Papua Tengah.

Dalam spanduk yang dibawa, massa menuliskan sejumlah poin penting yaitu menerima pemekaran provinsi Papua Tengah serta meminta agar pemekaran segera diresmikan.

Massa juga menuliskan bahwa mereka menolak dan tidak terlibat pada aksi demo penolakan yang digelar 2 Juli 2019 lalu.

Selain itu di poster lainnya tertulis “98 Kerukunan & Paguyuban di Nabire siap menerima pemekaran Papua Tengah”.

Nampak dalam aksi ini, sejumlah anak-anak dibawah umur yang ikut terlibat.

Seperti diketahui pada tanggal 2 Juli lalu, ratusan mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat di wilayah Meepago menggelar aksi demonstrasi menolak pemekaran Provinsi Papua Tengah, khususnya di kabupaten Nabire. Aksi tersebut digelar di beberapa titik sebelum akhirnya dipusatkan di Kantor DPRD Nabire, Selasa (02/07).

(Baca Juga : Ratusan Massa Di Nabire Gelar Aksi Demo Tolah Pemekaran Provinsi Papua Tengah)

Secara garis besar, menurut mahasiswa, pemekaran provinsi Papua Tengah tidak relevan dengan kondisi pembangunan saat ini di beberapa kabupaten di wilayah tengah Papua seperti Nabire, Paniai dan Intan Jaya.

Menurut massa seharusnya pemerintah daerah di wilayah tengah Papua fokus dulu untuk membangun daerahnya dan mensejahterakan masyarakatnya khususnya Orang Asli Papua, bukan meminta tanggung jawab yang lebih besar, padahal yang saat ini diemban saja tak bisa ditangani dengan baik.

[Nabire.Net]