Waduh, Sudah 1.726 Ternak Babi di Mimika Mati Akibat Virus ASF

Timika, 25 Februari 2024 – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, tengah menghadapi tantangan serius akibat merebaknya virus African Swine Fever (ASF).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Bakti Erma Surfani, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, telah tercatat lebih dari 1.700 ekor babi yang mati karena terinfeksi virus mematikan tersebut.
(Baca Juga : Kadis Peternakan Nabire : Belum Ada Kasus ASF di Nabire, Peternak Diminta Waspada dan Tidak Impor Babi dari Timika)
Setiap hari, lebih dari 100 ekor babi dilaporkan meninggal akibat terpapar virus ASF. Hal ini menggugah DPKH untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat guna mengendalikan penyebaran wabah ini.
“Sampai dengan 20 Februari 2024, ada sebanyak 1.726 ternak babi yang telah mati karena terjangkit virus ASF. Kami mendesak para peternak untuk melakukan sterilisasi kandang guna mencegah penularan lebih lanjut,” ungkap Bakti Erma Surfani, seperti dilansir Nabirenet dari Kantor Berita Antara.
Pihak DPKH sedang melakukan evaluasi mendalam untuk memutus mata rantai penyebaran virus ASF di wilayah Kabupaten Mimika. Mereka mengundang para peternak untuk berpartisipasi dalam menyusun strategi pencegahan yang efektif.
“Kami mengajak para peternak untuk bersama-sama merumuskan langkah-langkah konkret dalam memerangi ASF, karena dampaknya sangat terasa bagi para peternak dan pedagang,” tambahnya.
Virus ASF diketahui dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama, oleh karena itu, DPKH menyarankan agar peternak melakukan sterilisasi kandang selama enam bulan.
“Kami mendorong peternak untuk melakukan sterilisasi kandang dengan menggunakan disinfektan dan menjaga kandang kosong selama enam bulan sebagai langkah pencegahan,” tegasnya.
Selain itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga menyediakan vaksin bagi ternak yang masih dalam kondisi sehat. Namun, jika satu kandang telah terjangkit, langkah yang harus diambil adalah mengosongkannya dan melakukan sterilisasi dalam waktu yang cukup lama.
“Kandang yang terinfeksi harus dikosongkan dan disemprot dengan disinfektan untuk memastikan keamanannya. Hal ini merupakan upaya terbaik untuk memutus mata rantai penyebaran ASF di wilayah kami,” tutupnya.
Wabah ASF telah menjadi perhatian serius bagi para peternak dan otoritas terkait di Kabupaten Mimika, dan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangatlah krusial untuk melindungi industri peternakan dan kesehatan hewan di daerah tersebut.
[Nabire.Net]


Leave a Reply