INFO PAPUA TENGAH
Home » Blog » Tiga Lembaga Adat Papua Bersatu! LMA, DAP, dan Meepago Kompak Jaga Martabat Tanah Leluhur

Tiga Lembaga Adat Papua Bersatu! LMA, DAP, dan Meepago Kompak Jaga Martabat Tanah Leluhur

Nabire, 27 Oktober 2025 – Dalam kehidupan masyarakat adat di tanah Papua, lembaga adat memiliki peran penting sebagai penjaga martabat, hak, dan jati diri orang asli Papua. Tiga lembaga besar yang kini berperan penting dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat adat adalah Lembaga Masyarakat Adat (LMA) yang didirikan oleh Dr. Ir. Lenis Kogoya, Dewan Adat Papua (DAP) yang lahir dari Rapat Kerja III Jayapura, dan Lembaga Perkumpulan Masyarakat Meepago Provinsi Papua Tengah yang dipimpin oleh Melkias Keiya, Kepala Suku Besar Wilayah Meepago.

Ketiga lembaga ini memiliki perbedaan dalam struktur dan ruang lingkup, namun saling melengkapi dalam menjaga kehormatan dan kedaulatan adat di tanah Papua.

1. Lembaga Masyarakat Adat (LMA)

Didirikan oleh Dr. Ir. Lenis Kogoya, LMA menjadi wadah resmi masyarakat adat untuk memperjuangkan hak-hak adat di tingkat lokal hingga nasional. Sebagai lembaga yang diakui negara, LMA berfungsi sebagai jembatan antara masyarakat adat dan pemerintah agar pembangunan tetap menghormati hak ulayat dan nilai-nilai budaya.

LMA fokus pada perlindungan hak adat, advokasi tanah ulayat, serta menjaga persatuan antar suku di seluruh Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

2. Dewan Adat Papua (DAP)

DAP lahir dari semangat perjuangan rakyat adat yang menekankan kemandirian dan penegakan hukum adat. Lahir dari Raker III Jayapura, lembaga ini memperjuangkan hak-hak politik dan budaya orang asli Papua (OAP) serta menjaga keberlangsungan hukum adat di lima wilayah adat: Mamta, Meepago, Lapago, Animha, dan Saireri.

DAP menegaskan pentingnya pelestarian nilai-nilai leluhur, bahasa daerah, serta solidaritas antar-wilayah adat untuk memperkuat kedaulatan budaya Papua.

3. Lembaga Perkumpulan Masyarakat Meepago

Sebagai lembaga adat tingkat provinsi, Lembaga Perkumpulan Masyarakat Meepago berperan memperkuat persatuan antar kepala suku di delapan kabupaten/kota di Papua Tengah. Di bawah kepemimpinan Melkias Keiya, lembaga ini mendorong pembangunan daerah yang berakar pada kearifan lokal, menjaga stabilitas sosial, dan memperkuat nilai adat dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.

Melkias Keiya menegaskan bahwa adat bukan sekadar aturan, melainkan roh kehidupan yang mengatur hubungan manusia, alam, dan Sang Pencipta. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan menjelang pesta demokrasi di Papua Tengah.

“Kami berdiri di atas kebenaran adat dan kasih persaudaraan. Tidak boleh ada perpecahan di antara lembaga adat, karena kita semua berasal dari satu akar, satu tanah, dan satu darah yang diberkati Tuhan,” ujar Melkias Keiya.

Sinergi untuk Papua Bermartabat

LMA, DAP, dan Lembaga Meepago memiliki tujuan yang sama: menjaga harkat, martabat, dan kedaulatan masyarakat adat Papua. Melalui kerja sama yang sinergis, ketiga lembaga ini diharapkan mampu menciptakan Papua yang damai, berdaulat dalam adat, dan sejahtera dalam persaudaraan.

“Tanah ini diberkati Tuhan untuk semua anak-Nya. Mari kita jaga dengan kasih, adat, dan persatuan,” tutup Melkias Keiya, Kepala Suku Besar Wilayah Meepago.

[Nabire.Net]

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.