Mengintip PLTMG 20 MW Kalibobo Nabire Yang Rencananya Akan Diresmikan Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo direncanakan akan meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Kalibobo Nabire, pekan depan. Pembangkit ini memiliki kapasitas produksi listrik mencapai 20 Megawatt (MW), menjadikannya harapan bagi warga Nabire yang telah lama merindukan listrik yang memadai dan stabil.
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kalibobo Nabire, telah dimulai sejak april 2017 lalu oleh Wijaya Karya (WiKa) yang dalam proyek ini bertindak sebagai pelaksana pembangunan konstruksi, serta Wartsila dan PT.EPC sebagai konsorsium.

Sebagai fasilitas penghasil listrik, dari kejauhan sudah tampak tiang-tiang listrik bertegangan tinggi di balik pagar-pagar jeruji yang mengelilingi seluruh fasilitas PLTMG.
Di PLTMG Kalibobo ini dijumpai pipa-pipa raksasa berwarna kuning. Pipa-pipa ini lah yang mengalirkan gas dari kapal pengangkut langsung ke mesin-masin pembangkit.
Gas yang masuk ke saluran ini langsung mengalir ke gedung utama tempat jaringan pipa tersebut yang berisikan mesin-mesin gas penghasil listrik.
Cara kerja PLTMG ini mirip seperti mesin pembangkit listrik tenaga diesel, hanya saja bahan bakar yang digunakan pada fasilitas ini adalah Gas. Gas dibakar sehingga menghasilkan tenaga untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.
Salah satu keunggulan PLTMG dibandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah lebih ramah lingkungan. Emisi gas hasil pembakaran tidak menimbulkan polusi udara. Berada di kawasan ini pun tak tercium bau menyengat mirip bau knalpot kendaraan bermotor layaknya yang sering dijumpai di PLTD.
Listrik yang dihasilkan pun langsung dialirkan ke jaringan listrik yang telah dimiliki PLN Nabire dan langsung dialirkan ke rumah-rumah maupun pelanggan industri.

PLTMG Kalibobo Nabire yang berkapasitas 20 MW, selaras dengan program Indonesia terang di Papua, sekaligus mendukung rencana penyelenggaraan PON XX di Papua, karena selain di Nabire, PLTMG juga dibangun di Jayapura, Merauke, Biak, Serui, Manokwari, Raja Ampat, Sorong, Fakfak, Timika dan Kaimana.
Pembangkit yang akan beroperasi pada tahun 2017 sebesar 70 MW, yaitu di Jayapura 50 MW dan Nabire 20 MW. Kemudian, tahun 2018 sebesar 205 MW yakni di Provinsi Papua, Merauke 40 MW, Biak 15 MW, Serui 10 MW, Timika 10 MW, dan Papua Barat, Manokwari 20 MW, Raja Ampat 10 MW, Sorong 30 MW , Fakfak 10 MW, Jayapura Peaker 40 MW, dan Kaimana 10 MW. Untuk operasi pada 2019 akan dibangun pembangkit berkapasitas total 120 MW di beberapa daerah di lainnya Papua.
Seperti diketahui, jumlah pelanggan PT PLN Rayon Nabire mencapai kurang lebih 34 ribu pelanggan, dan diperkirakan akan terus mengalami penambahan, bukan hanya di Nabire tetapi juga di Dogiyai dan Deiyai.
Oleh karna itu, dibutuhkan penambahan daya listrik untuk mensuplai ribuan pelanggan listrik yang ada di Nabire, selain juga untuk memperbaiki pelayanan listrik di Nabire yang sudah sejak lama dikeluhkan oleh warga Nabire.

Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kalibobo Nabire seharusnya sudah diresmikan antara Oktober atau November 2017. Namun peresmian tersebut terkendala beberapa hal diantaranya faktor cuaca.
Jika nanti PLTMG Kalibobo diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, maka PLTMG Kalibobo akan menjadi hadiah natal dan tahun baru yang terindah bagi warga Nabire.
[Nabire.Net]




Leave a Reply