“Masalah Utama di Nabire adalah Masalah Pendidikan”

Nabire – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nabire nomor urut 2, Mesak Magai dan Ismail Jamaludin, menegaskan bahwa masalah utama di Nabire hingga saat ini adalah masalah pendidikan.
“Untuk menulis masalah pendidikan kabupaten Nabire, saya tidak perlu menggunakan data dan angka. Entah itu sumber data dari BPS atau dari dinas bersangkutan. Saya anak asli Nabire sebagai korban dari masalah Pendidikan ini, sangat bertanggung jawab atas tulisan ini,” kata Mesak Magai.
Kami sangat merasa kecewa dengan kebijakan Pemerintah Nabire dalam membangun Pendidikan selama ini, terutama dua periode terakhir. Padahal, Kabupaten Nabire dimekarkan sejak tahun 1966, sudah 54-thn umur kabupaten Nabire. Namun, orang asli Nabire sama sekali tidak merasakan adanya kebijakan Pemerintah yang membangun manusianusianyaya di Nabire.
Fakta hari ini, 5 Distrik yang terletak di pegunungan dan 5 distrik Pesisir, semua sekolah rumput tinggi, apalagi mengajar, hal ini kurangnya pantau dan tim pengawas dinas maupun pengawas terbang. Mengapa Gedung Sekolah Rumput Tinggi? Ada beberapa masalah, sebab: (1). Tidak ada guru mengajar, (2). Guru tidak bertugas, (3) atau mungkin tidak ada anak sekolah? Sehingga poin 1 & 2 bisa terjadi. Saya tahu betul, bahwa di kampung-kampung anak umur sekolah banyak, tetapi hanya karena guru tidak bertugas sehingga mereka tidak sekolah.
pendidikan adalah masalah serius, bukan main-main. Saya mengikuti debat Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nabire pada 30 Oktober 2020 lalu. Dari ketiga kandidat hanya pasangan nomor urut 2 yang bicara secara spesifik, soal pendidikan. Kalau dua kandidat lain hanya bersifat kebijakan umum saja dalam arti biasa-biasa.
Ketiga Moderator menanyakan masalah Pendidikan. Paslon Nomor Urut 2 dgn nada tegas bercampur sedih menjawab bahwa; “Kabupaten Nabire memiliki kurang lebih 2000 tenaga guru terbagi atas 312 sekolah berbagai jenjang pendidikan. Dari jumlah sekian guru kita bagi setiap sekolah mendapat tenaga guru 7 orang. Maka, kita sangat kekurangan tenaga guru di kabupaten Nabire.”
Dengan Demikian, maka, solusi yang disampaikan oleh pasangan nomor urut 2 Mesak-Ismail sangat tepat. Dengan memberdayakan sekolah-sekolah yayasan YPK, YPPK, YPPGI, YAPIS, dan lain-lain untuk membantu menyelematkan anak-anak kita. Didalam Program Mesak-Ismail ada pembangunan sekolah berpola asrama satu atap SD, SMP, SMK, dan SMA.
Saya sangat tertarik dengan program ini, karena setelah saya mencermati dinamika yang terjadi masalah pendidikan dan juga masalah kenakalan remaja yang kin merajalela di setiap lingkungan.
Masalah pendidikan, angka putus sekolah data BPS Nabire tahun ini sekitar 500 siswa lebih, wah! Ini jumlah yang tidak sedikit sangat banyak.
Masalah kenakalan remaja disebabkan karena adanya masalah Pendidikan. Sehingga, saya mengajak masyarakat Kabupaten Nabire, pilih Pemimpin yang berpikir kehidupan masa depan anak-anak kita.
Jangan pilih pemimpin yang datang cari makan dan minum dan sebentar hilang entah kemana. Jika kita pilih pemimpin-pemimpin model seperti ini, maka harapan hidup kita dan harapan hidup anak cucu kita kedepan hancur.
[Nabire.Net/Sesilius Kegou]


rio
halitu bukan di nabire selurunya tanah papua