Lomba Yosim Pancar Papua Tengah Sukses Digelar, Ini Daftar Pemenangnya!
Nabire, 20 November 2025 – Ketua Panitia Lomba Yosim Pancar (Yospan), Yance Nawipa, S.Pd.K, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya perlombaan Yospan yang digelar oleh Dewan Kesenian Provinsi Papua Tengah. Meski persiapan dilakukan dalam waktu singkat, Yance menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan baik berkat penyertaan Tuhan.
“Puji Tuhan, sekalipun waktunya singkat, perlombaan ini dapat terlaksana dengan baik. Tidak ada kendala yang berarti, semua berjalan lancar karena cinta kasih Tuhan yang menyertai panitia,” ujar Yance kepada awak media usai penutupan kegiatan lomba, Kamis (20/11).
Menurut Yance, penyelenggaraan Lomba Yosim Pancar memiliki tujuan besar untuk menjaga, merawat, dan memperkuat nilai-nilai budaya Papua, khususnya di wilayah Papua Tengah. Ia menegaskan bahwa Yosim Pancar bukan sekadar tarian, tetapi simbol persatuan berbagai suku, baik dari pegunungan maupun pesisir.
“Yosim Pancar adalah tari pergaulan, tari keakraban. Kami ingin agar lewat event ini tidak ada lagi perbedaan antara orang gunung dan pesisir. Kita semua Papua. Kita jaga budaya ini supaya tidak hilang,” tegasnya.
Panitia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin Dewan Kesenian Papua Tengah.
Dari total 15 grup yang mendaftar, hanya 10 grup yang berhasil tampil. Panitia menetapkan lima kategori juara dengan hasil sebagai berikut:
-
Juara I – Group Paradise (Nilai 886)
-
Juara II – Group Rumbers Mod (Nilai 880)
-
Juara III – Group Vani Brother (Nilai 875)
-
Juara IV – SMP Negeri 1 Nabire (Nilai 870)
-
Juara Favorit – Group Teno Wano (Nilai 868)
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Provinsi Papua Tengah, Nofid Nawipa, secara resmi menutup lomba sekaligus menyerahkan piagam dan hadiah kepada para pemenang. Dalam sambutannya, ia mengingatkan bahwa kemenangan bukanlah akhir bagi para peserta.
“Mereka yang juara hari ini bukan berarti harus berhenti. Yospan sudah menjadi tradisi kita sejak tahun 1960. Ayunan tangan dan kaki itu adalah cara kita menghayati alam Papua. Bagi yang belum menang, jangan kecewa. Masih ada kesempatan berikutnya,” ungkap Nofid.
Nofid menegaskan bahwa pelestarian Yospan adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga identitas budaya Papua.
“Kalau bukan kita yang menjaga budaya ini, siapa lagi?” tutupnya.
[Nabire.Net/Marten Dogomo]




Leave a Reply