Konsultasi Publik Papua Tanah Damai Digelar Di Aula PU Nabire

Jaringan Damai Papua bertempat di Aula Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nabire Kamis 29 Oktober 2015 menggelar Konsultasi Publik Papua Tanah Damai. Kegiatan konsultasi tersebut diikuti 12 komponen masyarakat yang ada di kabupaten Nabire yakni tokoh agama, perempuan, tokoh adat profesi ormas, media, mahasiswa, pemuda, paguyuban dan akademisi komisi perdamaian.

Menurut anggota Klasis GKI Paniai, Erens Rumbia, dirinya berharap kepada para peserta konsultasi publik Papua tanah damai tersebut menjelaskan fakta menunjukkan bahwa dalam tahun-tahun belakangan ini masih ada masalah-masalah atau konflik yang sering muncul baik secara vertikal maupun horizontal seperti konflik antar suku ataupun didalam suku-suku Papua sendiri yang juga konflik antara agama seperti terjadi di kabupaten Tolikara beberapa bulan lalu.

Terkait hal itu maka menurut Erens Rumbiak perlu digelar konsultasi publik Papua tanah damai karena hal itu bertujuan untuk menjadikan Papua menjadi tanah damai dimana semua orang hidup beraktifitas di Papua terjamin semua hak-hak dasarnya termasuk rasa aman dan damai karena dengan demikian masyarakat bisa dapat bekerja dengan baik untuk mencapai cita-cita hidupnya baik secara pribadi, keluarga, kelompok ataupun dilingkungan masyarakat.

Konsultasi publik Papua tanah damai yang berlangsung dikabupaten Nabire menghadirkan 2 orang nara sumber yakni Ibu Yeyen dari jarigan kerja rakyat Papua dengan materi tentang indikator tanah damai dan Usman Fabanyo dari LSM Kampak dengan materi tentang Papua tanah damai mengandung 2 nilai dasar yaitu keadilan, kebenaran partisipasi, rasa aman, dan nyaman harmonis, keutuhan, kebersamaan, dan penghargaan, pengakuan dan harga diri, komunikasi dan informas, kemandirian serta kebebasan.

Kegiatan konsultasi tersebut berlangsung dengan tema dari kitorang bikin Papua jadi tanah damai kita semua berpartisipasi aktif mewujudkan dan memelihara Papua tanah damai.

(RRINabire)