Isu Atribut Identitas Adat Mencuat, FMN Papua Ajak Semua Pihak Duduk Bersama
Jayapura, 22 Oktober 2025 – Forum Mahasiswa Nasional (FMN) Wilayah Papua mengusulkan solusi formal untuk menyelesaikan polemik terkait atribut identitas adat burung cenderawasih yang belakangan menjadi sorotan publik. FMN menilai, penyelesaian persoalan ini perlu ditempuh melalui mekanisme resmi dan terbuka agar tidak menimbulkan perbedaan pandangan di tengah masyarakat.
Ketua Wilayah FMN Papua, Christian Dagabadi, menjelaskan bahwa isu ini telah memunculkan dua pandangan yang saling berseberangan.
“Kami menilai, ini bagian dari krisis konsumsi publik yang mengarah pada dua persepsi berbeda. Karena itu, perlu ada langkah formal untuk menjernihkan persoalan ini,” ujar Christian dalam keterangannya.
Sebagai solusi konkret, FMN merekomendasikan agar Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) menggelar jumpa pers resmi dengan menghadirkan berbagai pihak terkait. Langkah ini dinilai penting agar seluruh informasi, data, dan bukti dapat disampaikan secara terbuka, transparan, dan akuntabel kepada publik.
Dalam usulannya, FMN menyarankan agar jumpa pers tersebut menghadirkan:
-
Pihak BBKSDA sebagai lembaga pemerintah terkait,
-
Media lokal yang kredibel,
-
Tokoh adat dari wilayah hukum kegiatan,
-
Antropolog,
-
Perwakilan masyarakat yang diduga menjual atribut identitas adat, serta
-
Pihak-pihak lain yang relevan.
Christian menegaskan pentingnya kehadiran tokoh adat karena persoalan ini menyangkut simbol-simbol identitas budaya yang memiliki makna mendalam.
“Kehadiran tokoh adat akan membantu menjelaskan konteks dan makna sebenarnya dari atribut tersebut agar publik tidak salah memahami,” tambahnya.
FMN Papua berharap langkah ini menjadi jalan tengah yang menghormati nilai-nilai adat, menjaga harmoni antara masyarakat adat dan pemerintah, serta memperkuat semangat dialog terbuka dan transparansi publik di Papua.
[Nabire.Net/Jhon Nawipa]



Leave a Reply