Ibadah Perayaan Natal II, 26 Desember 2017, Dirangkai Sidi & Pemberkatan Nikah Di Jemaat GKI Talitakumi Waharia Nabire

Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”.
Demikian kutipan pembacaan Firman yang terangkat dari Injil Lukas 2:21-40 dengan nats “Yesus disunat dan diserahkan kepada Tuhan, Simeon dan Hana).
Ibadah natal kedua dipimpin oleh pelayan firman Pdt. Pubelius Manuaron S.Th.
Saat merenungkan firman, Pdt. Pubelius mengatakan, usai dilahirkan, Yesus mematuhi segala hukum taurat sejak lahirnya hingga matinya. Yesus tidak meniadakan hukum taurat tetapi menggenapinya. Keluarganya taat melakukan hukum Tuhan. Dan melalui ketaatan itu sesuatu dinyatakan oleh Tuhan kepada hamba-hamba-Nya seperti Simeon dan Hana.
Penantian Simeon akan Mesias memberikan hasil yang indah yang mungkin sudah lama dirindukan dalam hidupnya. Ada sukacita yang besar bagi Simeon dalam menantikan Mesias. Rasa syukur yang mendalam juga dirasakan oleh seorang nabi perempuan yaitu Hana yang diceritakan adalah orang setia berdoa, berpuasa dan selalu ada di Bait Allah. Sebuah harga yang mahal untuk menantikan Yesus Sang Mesias.
Lebih lanjut dikatakan, saat semua orang tidak menyadari kehadiran Yesus ke dalam dunia untuk menyelamatkan isi dunia, Simeon & Hana melalui karunia Roh Kudus yang ia terima dapat mengerti maksud dan tujuan Yesus hadir di dunia yaitu untuk membawa Keselamatan untuk seluruh dunia.
Seringkali tanpa disadari, saat Natal kita mengharapkan hal-hal yang hanya bersifat sementara. Jika harapan kita saat natal hanya untuk menerima hadiah. merayakan natal dengan meriah dan berkumpul bersama keluarga, harapan itu sangat tidak sebanding dengan tujuan Yesus hadir di dunia. Harapan seperti itu memang baik dan bila kita menerimanya harus disyukuri.
Simeon & Hana telah menerima hadiah natal yang sebenarnya bahwa ia telah melihat Yesus sebagai pembawa keslamatan. Hatinya penuh dengan sukacita natal yang sebenarnya.
Diakhir khotbahnya, Pdt. Pubelius mengatakan, saat natal tiba, bila kita tidak menerima kado dan tidak dapat berkumpul bersama keluarga merayakan natal karena jarak yang jauh ataupun kita harus melewati natal tanpa anggota keluarga yang kita kasihi, jangan kecewa. Ingatlah, semua hal itu tidak sebanding dengan apa yang Yesus lakukan 2000 tahun yang lalu, Yesus memberikan kado spesial untuk kita semua yaitu Keselamatan melalui kedatanganNya ke dunia.
Ibadah Natal ke II, 26 Desember 2017 juga diisi dengan peneguhan sidi baru dan pemberkatan pernikahan kudus.
[Nabire.Net]



Leave a Reply