Ibadah Minggu Subuh, 28 Januari 2018, Di Jemaat GKI Tabernakel Oyehe Nabire

“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”.
Demikian kutipan firman Tuhan yang terangkat dari Injil Matius 6:6 yang menjadi dasar khotbah pada Ibadah Minggu Subuh, 28 Januari 2018, di Jemaat GKI Tabernakel Oyehe Nabire.
Ibadah tersebut dipimpin oleh pelayan firman, Pdt. J. Mbaubedari S.Th, dengan bahan renungan lengkap diangkat dari Injil Matius 6:5:15 dengan nats “Hal Berdoa”.
Saat merenungkan firman Tuhan, Pdt. J. Mbaubedari mengatakan firman Tuhan melalui Matius 6:5-15 ini mengingatkan kita tentang Tuhan Yesus memberikan petunjuk dan arahan bagaimana seharusnya kita berdoa.
Dikatakan, banyak orang Kristen mengeluh karena doanya belum juga dijawab Tuhan. Jangan salah mengerti. Tuhan adalah Tuhan yang menjawab doa. Tetapi perlu kita pahami bahwa memperoleh apa yang kita minta bukanlah tujuan utama dari doa. Doa bukanlah sekedar proses memberikan rentetan daftar permintaan kita kepada Tuhan, doa juga bukan sarana mengingatkan Tuhan akan apa yang kita perlukan.
Salah satu tujuan doa ialah menggunakan waktu dan kesempatan untuk berbicara atau bercakap-cakap dengan Bapa sorgawi kita. Bila ini tujuan kita berdoa, kita akan menghargai hak istimewa ini dan melakukannya setiap saat untuk membangun kekariban dengan Allah Sang Pencipta semesta alam ini.
Jadi doa bukan hanya mengenai jawaban saja, melainkan merupakan momen dimana kita memiliki persekutuan yang indah dengan Allah, yang atas dasar kasih karuniaNya sendiri, Ia memilih untuk menjadi Bapa atas kita. Seharusnya keintiman kita dengan Tuhan tidak hanya sebatas jam-jam doa, namun suatu hubungan yang konstan, detik demi detik, jam demi jam, secara terus menerus.
Diakhir khotbahnya, Pdt. J. Mbaubedari menegaskan bahwa dengan doa, memungkinkan kita datang ke hadirat Bapa untuk menyatakan kasih kita kepadaNa, berterima kasih atas pemeliharaanNya dan untuk memberi hormat yang sudah sepantasnya kita berikan kepadNya.
Ibadah juga diisi dengan puji-pujian.
[Nabire.Net]


Leave a Reply