Dua Paslon Bupati Puncak Jaya Berdamai Lewat Ritual Adat “Belah Kayu Doli” di Hadapan Gubernur Papua Tengah

Puncak Jaya, 12 Mei 2025 – Konflik Pilkada Puncak Jaya yang berlangsung sejak November 2024 akhirnya berakhir damai. Dua pasangan calon bupati yang sebelumnya berseteru, yakni Yuni Wonda–Mus Kogoya (Paslon 01) dan Miren Kogoya–Mendi Wonorengga (Paslon 02), resmi menyatakan perdamaian dalam ritual adat Belah Kayu Doli yang digelar di halaman Kantor Bupati Puncak Jaya, Senin (12/5/2025).

Ritual khas Suku Lani ini dihadiri langsung oleh Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, SH, Wakil Gubernur Deinas Geley, S.Sos., M.Si, serta jajaran pejabat tinggi lainnya, termasuk Ketua DPR Papua Tengah Delius Tabuni, Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare, dan Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Richard Pelamonia.

Sebelum ritual dilaksanakan, kedua kubu membacakan pernyataan sikap damai dan menandatangani naskah perdamaian bersama Gubernur Meki Nawipa.

“Acara perdamaian ini kita gelar supaya semua bisa kembali beraktivitas: sekolah berjalan, toko buka, gereja aktif, dan kita bangun kembali negeri ini bersama,” ujar Gubernur Meki Nawipa.

Ia menegaskan bahwa konflik politik sudah selesai, dan tidak boleh ada lagi perpecahan di masyarakat. Ia juga menyerukan agar anak-anak yang sempat terlibat dalam konflik kembali bersekolah dan masyarakat kembali berkebun serta beribadah.

“Bakar satu hari, tapi membangun bisa dua puluh sampai tiga puluh tahun. Mari kita jaga perdamaian ini untuk masa depan Puncak Jaya yang lebih baik,” tegas Meki Nawipa.

Ritual Belah Kayu Doli menjadi simbol kuat dari komitmen bersama untuk mengakhiri konflik dan membangun kembali Puncak Jaya secara damai dan bersatu. Pemerintah Provinsi Papua Tengah menegaskan akan terus mendampingi proses pemulihan dan pembangunan di wilayah ini pasca konflik Pilkada.

[Nabire.Net]