Tag Archives: Kepala Suku Yerisiam Gua

(Dok. Kepala Suku Yerisiam Gua, Daniel Yarawobi)
Beberapa bulan lalu telah dilakukan pertemuan untuk yang kedua kalinya di Kampung Sima,Distrik Yaur, Nabire, Papua, menyoal konflik antara masyarakat Yerisiam Gua dan PT.Nabire Baru menyangkut pengaduan masyarakat Yerisiam Gua ke RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), dengan mekanisme DSF (Dispute Settlement Fasility) sebuah mekanisme yang menggunakan jalur kompromi atau mediasi, serta difasilitasi oleh walinya Yerisiam; Yayasan Pusaka Jakarta, atas penebangan dusun sagu keramat dan pengabaian hak-hak masyarakat yerisiam gua.

Konflik tanah di Kabupaten Nabire sangat tinggi. Selain klaim investasi-investasi baik perkebunan dan pertambangan yang diperoleh secara ilegal tapi, juga klaim suku-suku dari luar Kabupaten Nabire (minta maaf bukan untuk menyinggung tapi ini realita), sehingga keberadaan masyarakat Pribumi atas tanah mulai tersingkir. Ditambah lagi didogma oleh pihak-pihak yang ingin merampas dan mengklaim wilayah-wilayah adat masyarakat pribumi.

Melihat proses pelantikan anggota DPR Papua pengangkatan 14 Kursi perwakilan Adat, yang terus terulur tanpa ada alasan yang jelas sehingga membuat masyarakat adat bertanya tanpa ada sebuah kepastian. Padahal hasil akhir sudah diumumkan, dan sudah ada 14 orang lolos dalam tahapan seleksi.