Ratusan Anak Papua di Yapen Berebut Masuk Polri, Ini Alasan Mereka
Yapen, 23 Mei 2024 – Penerimaan Calon Bintara (Caba) Polri tahun 2024 menuai apresiasi dari berbagai kalangan di Papua. Masyarakat, tokoh-tokoh, pimpinan pemerintah daerah, pimpinan pemerintah kampung, kepala suku, dan Komnas HAM memberikan penghargaan khusus atas perhatian yang diberikan oleh Kapolri, Kapolda, hingga Kapolres di tahun ini. Kuota yang dibuka cukup besar, yakni 2000 calon peserta didik Bintara Polri, menunjukkan komitmen untuk memberi prioritas kepada anak-anak orang asli Papua (OAP) dalam mengabdi sebagai Bhayangkara Negara.
Kapolres Kepulauan Yapen, AKBP Herzoni Saragih, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa animo pendaftaran anak-anak Papua sangat tinggi. Dari total 967 peserta yang terverifikasi daftar online di Polres Kepulauan Yapen, angka ini dianggap luar biasa dan di luar prediksi.
“Sangat luar biasa dan di luar dari prediksi, kita mengetahui hampir 1.000 orang peserta yang daftar dan terverifikasi daftar online. Seleksi rikmin awal dilakukan di Polres Kepulauan Yapen sebelum peserta diberangkatkan ke Jayapura untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya,” tandas AKBP Herzoni Saragih.
Tingginya minat anak-anak Papua untuk mengikuti tes Bintara Polri 2024 disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kebijakan batas usia maksimal yang diperlonggar dari 21 tahun menjadi 24 tahun. Selain itu, kebijakan khusus lainnya seperti tinggi badan, nilai rata-rata psikologi, dan beberapa aspek kekhususan lainnya juga turut mendorong tingginya minat pendaftaran dari anak-anak OAP.
“Adanya kebijakan khusus yang diberikan kepada OAP, baik umur, tinggi badan, nilai rata-rata psikologi khusus untuk anak OAP, dan ada beberapa aspek kekhususan lainnya,” ungkap Kapolres Kepulauan Yapen.
Hingga saat ini, Polres Kepulauan Yapen telah mengirimkan 456 peserta yang masih lolos hingga tahapan seleksi selanjutnya. Hal ini menunjukkan antusiasme yang besar dari masyarakat Papua dalam mendukung program penerimaan Calon Bintara Polri tahun ini.
Dengan adanya perhatian khusus dan kebijakan yang mendukung, diharapkan semakin banyak anak-anak OAP yang dapat mengabdi sebagai Bhayangkara Negara, memperkuat kehadiran Polri di wilayah Papua dan memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan ketertiban masyarakat.(*)
[Nabire.Net]
Nntnya terjadi Papua makan Papua itu