Permainan Meriam Spiritus Meresahkan Warga Nabire, Ancam Keselamatan dan Ketenangan Publik
Nabire, Permainan meriam menggunakan spiritus belakangan ini sangat meresahkan warga kota Nabire. Pasalnya, bunyi dari meriam tersebut sangat mengganggu dan sudah sangat meresahkan warga.
Dari pantauan Nabirenet, aksi membunyikan meriam spiritus dilakukan oleh sekelompok anak-anak di berbagai lokasi di Nabire. Salah satunya dikeluhkan salah seorang warga di Kelurahan Siriwini Nabire.
Warga yang tidak ingin disebut namanya tersebut mengatakan, dirinya sempat menegur anak-anak yang membunyikan meriam spiritus tersebut. Bukannya berhenti, anak-anak tersebut justru semakin menjadi-jadi bahkan mencoba menyerang dirinya.
“Anak-anak tersebut sangat meresahkan dan mengganggu terus mengancam membawa senjata tajam. Anak-anak tersebut beraksi di dekat Jalan Suci arah ke Rumah Sakit Siriwini Nabire,” katanya.
Selain di Siriwini, warga lainnya di Smoker juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengatakan, setiap sore, anak-anak membawa meriam spiritus dan saling berbalas-balasan bunyi sehingga sangat mengganggu ketenangan warga sekitar.
Aksi membunyikan meriam spiritus tersebut perlu menjadi perhatian bagi orang tua dari anak-anak yang bermain meriam tersebut. Selaku orang tua seharusnya mengingatkan dan menegur anaknya untuk tidak bermain meriam.
Orang tua harusnya mendidik anak untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat ketimbang bermain meriam yang mengganggu ketenangan warga. Perilaku seorang anak merupakan cerminan didikan keluarganya khususnya orang tuanya.
Selain itu, meriam spiritus juga bisa membahayakan keselamatan sang anak misalnya terkena luka bakar bahkan bahaya lainnya.
Selain kepada orang tua, pihak keamanan diharapkan turun ke setiap lokasi tempat anak-anak bermain meriam untuk memberikan imbauan dan teguran kepada anak-anak maupun kepada orang tuanya agar tidak bermain meriam spiritus.
Bahkan jika diperlukan, pihak kepolisian bisa menyita meriam spiritus dari tangan anak-anak tersebut.
[Nabire.Net]
Di tegur baik2 lebih bagus klu dimaklumi aja..trausah pake lapor Papol dorang .. Tonk waktu kecil juga begitu .. meriam,petasan,pondok natal semua untuk menyambut natal.. itu momen yang akan diingat waktu sudah besar apalagi kalau merantau ke Jawa semua itu yang bikin kita rindu Natal di Papua.
Natal pica diantara kita