Pengaruh Miras, Rokok, dan Lem Aibon Terhadap Anak Sekolah. Tanggung Jawab Bersama Pihak Sekolah, Orang Tua, dan Masyarakat

(Guru Agama SD Inpres Oyehe, Nabire, Papua Tengah, Bapak Y.Numberi)

Nabire, Pengaruh miras, rokok dan lem aibon kepada anak-anak sekolah semakin hari semakin menjadi momok yang perlu dihadapi berbagai pihak. Hal itu bukan hanya menjadi tangggung jawab Guru di sekolah saja.

“Kita sebagai guru, kita mendidik anak itu dengan maksud dan tujuan yang jelas. Tidak pernah seorang guru mengajarkan anak untuk merokok atau mabuk atau menikmati miras,” kata Guru Agama SD Inpres Oyehe, Nabire, Papua Tengah, Bapak Y.Numberi, saat diwawancarai Nabirenet, Jumat (15/03/2024).

Kepada para orang tua, Bapak Y.Numberi berpesan agar bisa mengawasi dan mendidik anak-anaknya dengan baik. “Kami guru itu mulai mendidik anak-anak dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Sedangkan waktu yang paling banyak bagi anak-anak adalah bersama orang tua di rumah.”



Oleh karena itu, dirinya berpesan agar perlu adanya kerja sama antara orang tua dengan pihak sekolah sehingga anak-anak bisa dididik dengan baik dan dijauhkan dari pengaruh miras, rokok dan lem aibon.

“Kami berharap agar generasi ini kedepannya bisa berjalan dengan baik sehingga mendidik dan mengajar harus sama-sama seimbang. Guru yang utama dalam pendidikan anak-anak adalah orang tua di rumah. Kalau orang tua saja masih suka miras, bagaiamana masa depan dari anak itu? Orang tua harus jadi teladan yang baik di dalam rumah,” ujar Bapak Y.Maniawasi.

Dirinya menyoroti miras yang sudah menguasai Papua sampai ke kampung-kampung. “Bagaimana pemerintah daerah bisa memperhatikan hal ini. Kalau boleh, mari kita bangun manusia Indonesia seutuhnya dengan pengambilan suatu sikap oleh pemerintah.”

Kepada para pedagang baik itu pedagang miras, rokok, lem aibon, agar bisa melarang anak-anak sekolah jika ingin membeli barang haram tersebut. Jangan mengambil keuntungan dari anak-anak sekolah, karena hal itu dapat merusak masa depan mereka.

Kepada para Tokoh Adat dan Tokoh Agama, Bapak Y.Maniawasi mengatakan perlunya ada kerja sama bersama-sama dengan pemerintah. “Ketiga Tokoh ini penting sekali untuk membangun Indonesia seutuhnya.

Dalam Firman Tuhan di Kitab 1 Korintus 3:16-17 dikatakan bahwa Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah, dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

“Mari kita berjabat tangan dan kita lihat masa depan indoensia yang sedang menanti di depan sana. Tuhan berkati kita semua,” pungkasnya.

[Nabire.Net/Willem Dimara]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *