Pasien Mengeluh Beli Obat Diluar Rumah Sakit, Ini Tanggapan Direktur RSUD Nabire

Pasien Mengeluh Beli Obat Diluar Rumah Sakit, Ini Tanggapan Direktur RSUD Nabire

(Pasien Mengeluh Beli Obat Diluar Rumah Sakit, Ini Tanggapan Direktur RSUD Nabire)

Nabire, Menanggapi keluhan Ibu Elina Labene yang mengaku harus membeli obat di luar RSUD Nabire, Rabu (15/03/2023), Direktur RSUD Nabire, dr. Nirwan Sembiring M.Ked (Neu) Sp.S, angkat bicara.

Kepada Nabire.Net, Kamis siang (16/03/2023), dr. Nirwan menjelaskan, sampai saat ini, dirinya belum mengetahui ruangan pasien tersebut.

(Baca Juga : Kecewa Disuruh Tebus Obat Di Luar RSUD Nabire, Ibu Ini Minta PJ.Gubernur Papua Tengah Perhatikan Pelayanan Kesehatan)

“Saya ingin difasilitasi ketemu ibu ini, permasalahannya ini sebenarnya apa supaya jelas, supaya kita bisa selesaikan sama-sama dengan Direksi. Kalau pasien tersebut mau membeli obat di luar, saya mau menjelaskan memang, saya mau cek obat apa yang pasien tersebut beli, apakah memang betul obat yang tidak ada di RSUD Nabire itu yang dia beli di luar”, kata dr. Nirwan.

Lanjut dikatakan dr. Nirwan, “Saya siap ketemu pasien tersebut dan cross check obat yang dibeli di luar itu apa saja. Karena saya tanya Penanggung Jawab di Apotik RSUD bahwa stok obat di RSUD Nabire sampai hari ini ada di titik aman (80%).”

“Tidak ada perbedaan antara Orang Asli Papua atau Non OAP, Pejabat atau tidak Pejabat. Kalau memang di RSUD Nabire tidak ada obat tertentu, maka semuanya tidak akan mendapatkan obat tersebut. Jadi tidak ada perbedaan.

“Saya juga langsung cek stok pengeluaran obatnya kita di Apotik, saya bandingkan dengan tahun 2021, 2022 dan tahun 2023. Untuk resep keluar (pembelian obat di luar RSUD Nabire), terjadi penurunan”, kata dr. Nirwan.

Lanjut dikatakan, di bulan Januari 2023 kemarin, hanya 1 atau 2 Pasien saja yang membeli obat di luar RSUD Nabire. Karena RSUD Nabire masih ada stok.  Tetapi di bulan Maret 2023 ini, stok obat di RSUD Nabire ada sebagian yang tidak ada. Hal ini sudah ditanyakan ke Penanggung Jawab Apotik, obat yang ada di RSUD Nabire itu sekitar 80%. Dan 20% ini yang tidak ada.

“Saat ini RSUD Nabire sedang melakukan pencocokan obat untuk E-Katalog. Hal ini sempat terkendala karena jaringan untuk pemesanan obat sedang rusak, dan baru baik 3 atau 4 hari ini”, ungkap Direktur RSUD Nabire, dr. Nirwan.

Dikatakan, pihak RSUD Nabire belum bisa memenuhi 100% obat di RSUD Nabire. “Obat ini kan belum tentu ketika kita pesan langsung ada, ketika kita cocokan di perusahaan A, apakah obat tersebut masih tersedia disitu atau tidak. Karena program ini seluruh Indonesia, jadi siapa yang duluan dapat obat, itulah yang dapat. Mudah-mudahan setelah kita pesan, obat itu bisa tersedia di RSUD Nabire”, harapnya.

Obat Untuk Pasien BPJS Kesehatan

Untuk kasus Pasien BPJS Kesehatan yang menebus obat di luar, pihak RSUD Nabire akan melakukan pengembalian sesuai harga yang ada di E-Katalog.

“Jika ada Pasien BPJS Kesehatan dan ada obat yang masuk di E-Katalog tetapi pihak RSUD Nabire tidak punya stok obat tersebut dan Pasien terpaksa harus membeli keluar, maka sudah menjadi kewajiban RSUD Nabire untuk mengembalikan. Tetapi pengembalian tersebut dengan catatan, RSUD Nabire punya dana untuk mengembalikan”, urai dr. Nirwan.

Dijelaskan, sumber dana RSUD Nabire itu dari BPJS Kesehatan, dari swasta dan pendapatan yang lain. Pendapatan dari RSUD Nabire, 40% itu untuk pembayaran jasa dokter, perawat, dan lain-lain. Sisanya 60% inilah dana operasional dari RSUD Nabire. Kita ambil dari dana yang 60% itu.

“Kita punya hutang untuk obat juga masih banyak, ini yang jadi masalah. Tetapi jika kita bisa sisihkan sebagian untuk mereka (pasien BPJS), kita bayar”, kata dr. Nirwan.

[Nabire.Net]


4 Responses to Pasien Mengeluh Beli Obat Diluar Rumah Sakit, Ini Tanggapan Direktur RSUD Nabire

  1. Awim widigipa berkata:

    Saya juga pernah mengalami hal ini, pada waktu istri saya Operasi anak, saya korban, karena semua obat obatan beli di luar, artinya apotek, selama dua Minggu lebih saya hampir keluar uang 6.000.000 itu pun obat biasa saja.

    Untuk rumah sakit umum daerah Nabire ini, mungkin jadikan bisnis oleh oknum tertentu.
    Karena selama istri saya opname itu dokter atau suster kasih resep itu hanya beli apotek saja, tdk ada yang membantu obat dari pihak rumah sakit tersebut.

    Dan istri saya Operasi juga, saya curiga karena selama ini masih sakit sampai 4 bulan lebih, sebenarnya ada apa ini.

    Kami masyarakat kabupaten Nabire sangat kecewa dengan pemerintah Nabire, karena pemerintah tdk kontrol baik terhadap bagian kesehatan, dalam arti RSUD NABIRE.

    Hal ini pemerintah perlu perhatian, karena banyak jiwa korban, dan rumah sakit umum daerah Nabire kematiannya lebih meningkat.

    Oleh sebab itu kami masyarakat meminta pemerintah setempat perlu perhatian rumah sakit umum daerah Nabire.

  2. Mama Papua berkata:

    Banyak pengalaman masyarakat tentang kinerja dan biaya obat di RSUD Nabire. Akan tetapi mereka tidak pernah ungkapkan. Ini adalah salah satu contoh. Lebih baik pemerintah Daerah tingkatkan fungsi kontolnya untuk RSUD Nabire itu.

  3. Ahmad berkata:

    Mungkin pemda atau DPRD perlu turun tangan langsung ke apotek rumah sakit untuk langsung mengamati apa yg terjadi di rumah sakit ini

  4. STEPEN BLACK berkata:

    RSUD Nabire gunanya apa.

    Tidak mungkin tidak obatnya itu ada, tapi kenapa sampai obat-obat semua bisa lari ke Apotik 24 jam dan lain-lain, Masyrakat Nabire saat sakit masuk Ke RSUD NABIRE, Dari RSUD Surat Reseb yang Tampal ke Masyarakat yang menderita. Ada apa di balik itu Pemerintah NABIRE.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *