Ibadah Minggu Pagi, Masa Kesengsaraan Pertama, 7 Februari 2016 Di Jemaat GKI Solafide Nabarua Nabire

b

Injil Markus pada hari ini membicarakan hal tentang bagaiamana Yesus mengkritik orang-orang farisi dan ahli taurat karena mereka lebih mementingkan tradisi daripada Tuhan. Mereka menomorsatukan tradisi dan menomor sekiankan Tuhan. Tuhan Yesus tidak setuju dengan sikap itu. Sikap yang menomor sekiankan Tuhan. Karenanya, Tuhan mengecam dan menegur mereka. Teguran yang keras ini juga kiranya berlaku juga bagi kita yang terkadang juga menempatkan Tuhan ke nomor yang kesekian.

Koramil 1705-01/Nabire Bersama Polsek Nabire Kota Bantu Pemerintah Distrik Nabire Gelar Sosialisasi Paham Radikalisme

c

Untuk mengantipasi berkembangnya kelompok-kelompok keagamaan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, diadakan Sosialisasi tentang Paham Radikalisme dan Organisasi Terlarang yang merupakan tindak lanjut dari Rapat Audensi Forkopimda Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan tokoh masyarakat yang dilaksanakan Pemda Nabire.

Songsong HUT Yonif 753/AVT, Digelar Lomba Voli

a

Dalam rangka menyambut HUT Yon Infanteri 753/AVT tanggal 17 Pebruari 2016, Yonif 753/AVT menyelenggarakan perlombaan Oraum (Olah raga umum) dan Oramil (Olah raga militer) yang akan di laksanakan oleh tiap-tiap kompi.

Marthen Imbiri & Elsina Waray Sabet Juara Pertama Lomba Pop Singer Rohani Bahasa Wate Yang Digelar Di Aula Kasih Tabernakel Nabire

123

Kepala Suku Besar Wate Nabire, diwakili Sekretaris, Otis Monei, secara resmi menutup pagelaran Lomba Pop Singer Lagu Rohani berbahasa Wate, yang digelar di Aula Kasih Tabernakel Nabire, sabtu 6 februari 2016.

Korban Meninggal Akibat Miras Di Yogya Bertambah Menjadi 17 Orang, 6 Diantaranya Mahasiswa Asal Papua

2

(Sasongko penjual miras yang sudah diciduk aparat kepolisian Yogya)

Hingga saat ini tercatat sudah 17 orang meninggal dunia akibat menenggak miras dengan campuran etanol dan air buatan Sasongko warga asal Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman. Dari ke 17 orang tersebut, 6 diantaranya adalah mahasiswa asal Papua.