Mama-Mama Intan Jaya Pertanyakan Keberadaan Pos Keamanan yang Meresahkan Mereka

Intan Jaya, Jumat (26/04/2024) – Sejumlah mama-mama Papua mendatangi Mapolres Intan Jaya, untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait keberadaan Pos TNI-Polri non organik di daerah tersebut.
Pertemuan tersebut dihadiri Kapolres Intan Jaya, AKBP Afrizal Asri, S.I.K, PJU Polres Intan Jaya, Pasi Ops 509, Letty Inf. Wisnu Adityara, Dantim Satgas Delta Rajawali, Lettu Setyani Pamungkas.
Mama Paulina Belau mewakili mama-mama Papua menyampaikan bahwa pihaknya merasa takut dengan keberadaan Pos Keamanan di sekitar masyarakat. Akibatnya masyarakat menjadi takut untuk mencari nafkah bagi keluarga.
Dikatakan, selama ini masyarakat banyak yang menjadi korbam akibat keberadaan pos-pos keamanan tersebut. “Bahwa penempatan pos pos di sekitar masyarakat membuat kami selaku masyarakat menjadi takut untuk mencari kebutuhan dan makanan untuk keluarga,” ucapnya.
Sementara itu, Mama Damiana Sondegau mengatakan pihaknya ingin dua pos yang ada di tower dan Bank Papua harus dipindahkan ke tempat lain.
“Bapak-Bapak tolong untuk bisa dibedakan, anak-anak kami mau ke sekolah tapi bunyi senjata jadi mereka takut akhirnya mereka tidak sekolah mereka tinggal saja. Bapak-bapak, ini untuk masa depan mereka, Bapak-Bapak tolong pindahkan pos-pos ini,” tutur Damiana.
Menanggapi aspirasi Mama-Mama Papua, Kapolres mengatakan bahwa pihaknya akan menampung semua aspirasi.
“Mama-Mama tersebut meminta untuk Pos Titigi dan pos-pos lain untuk dipindahkan karena permintaan langsung dari masyarakat,” ucap Kapolres.
Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan akan menyampaikan aspirasi tersebut ke Pj. Bupati yang juga selaku penanggung jawab wilayah Intan Jaya dan ia akan meminta untuk mengadakan pertemuan dari pihak Aparat Kampung dan Intansi terkait serta juga tokoh-tokoh yang ada di Intan Jaya.
“Kita akan mengadakan pertemuan untuk membahas situasi Kamtibmas di Intan Jata guna terjamin keamanannya,” pungkas Kapolres Intan Jaya.(*)
[Nabire.Net]





Sugeng
Kalian para bocil2 yg merasa hebat & pintar (padahal kurang belajar), jangan bicara rasis sebut warna kulit dll, nanti warga Papua yg lain yg bukan OPM ikut tersinggung pula.
Mungkin ibu2 itu ingin pos keamanan lbh jauh dari pemukiman, sbb biasanya pos sering jadi sasaran OPM, sehingga imbasnya mengenai ke warga pula.
Bronssovic22
Ini mm mama papua sbnarnya yg mereka takut itu OPM karena diancam sama opm kalau tidak pindahkan pos pos TNI dan Polri kalian yg akan kami Korbannkan …dengan dalil ini Mm mm ingin biar TNI Polri pindah k Tempat yg jauh …
Oaradox
Indonesia pembunuh org papaua
Awiw
Untuk membasmi OPM seharusnya pemerintah mengungsikan dahulu smua warga papua, setelah smua sdh dipastikan mengungsi, , barulah pemerintah bisa leluasa membasmi OPM dan bisa menghindari si HAM
Jack
Itu hnya trik OPM… menggunakan tameng anak anak dan perempuan untuk memudahkan langkah mereka… kemungkinan mereka smakin tersudut dgn adax pos pos tsb..makax mereka mnta untuk meniadakan pos pos tsb..saran saya jgn perdulikn itu..bahkan klo bisa tambah lgi pembangun pos pos ..biar langkah mereka smakin sulit…..bravo TNI POLRI..
Westman
Narasi miring kalian org pendatang yg tinggal diluar daerah konflik lebih baik diam dn stop tangkap menanggapi, yg rasakan mereka yg tinggal di daerah konflik bersenjata. Yg rasakan dn yg alami taruma warga sipil disana, Justeru kalian tambah bikin bara api org Papua tentu mara
Arek Tengger
Kalau dipindah nanti sekolah2 dibakar opm, dokter puskesmas dicabuli dan dibunuh opm, pasar dibakar, apa bisa tenang kalau ada preman opm minta hasil kebun, ingatlah ada kepala suku tak mau kasih apa2 ke opm lalu dia dibunuh dengan alasan mata-mata. Pada dasarnya kami tidak mengenal rasis, bagi kami semua manusia sama ciptaan Tuhan, papua-jawa-sunda-batak-madura-bugis-dayak-arab-cina dll. Kami di luar papua selalu kasihan dan berempati dengan sodara-sodara kami yang tertinggal kemajuan dan kesejahteraan ekonominya termasuk orang papua, tapi kami juga marah kalau ada sodara kami yang tidak mau maju pemikirannya atau selalu bertindak bodoh. Dibangun jalan ekskavator nya dibakar, sekolah-pasar-puskesmas dibakar, dikasih tempat kuliah malah sibuk bawa bendera minta merdeka, wajar kami mengumpat ke sodara yang beraksi seperti penghianat.
Iphul
Itulah mama OPM
Arin
Kalian yg komen2 mulutnya g dijaga sekali. Kalian g pernah merasakan tinggal di daerah konflik, hanya bs komentar2 negatif.
Kalian yg tinggal di luar daerah mungkin rasa aman dan dekat dengan kantor pos keamanan.
Mereka disana merasa was-was karna dimana ada pos keamanan di situ pasti kemungkinan akan ada baku tembak Entah itu KKB yg menyerang pos atau pihak TNI yang
menyerang KKB.
Kalian baca berita hanya TNI saja yg gugur tp tidak baca ada juga warga sipil bahkan anak2 yg kena peluru nyasar.
Kalian yg luar papua harus menyikapi dari 2 sisi jangan asal ngomong tanpa mikir
Semoga saja intan jaya kembali aman seperti dahulu kala 😇
yanwillem
Kepada para komentator, silahkan anda berargumen … hanya satu hal penting dan mendasar yang tidak boleh dan sangat tidak boleh disampaikan adalah sebutan kata *MANUSIA HITAM MONYET*
Demi Langit dan Bumi, “TERKUTUKLAH” kalian yang menyebut Orang Papua *MANUSIA HITAM MONYET*
Tohir
Haaaaaa ada lagi Mama2 intelnta OPM minta pindah kan pos TNI polri,
Si hitam ini rupanya pingin tdk aman
Saya 10 tahun di fak2 merasa sangat damai dan tentram karena ada TNI polri. OPM si hitam itu perlu dihabisi
Carok
OPM jelek hitam KY monyet banyak tingkah habisin aja BPK TNI jgn ragu tembak terukur biar mati jgn takut ham.
Carok
Musnahkan OPM kalau TDK mau jadi warga negara Indonesia. Jangan takut dgn ham daripada kita terbunuh lebih baik OPM yg terbunuh
Gundul
Lebih aman TNI polri lah dari pada kkb opm. Opm klau warga sipil gak sepaham dengan mereka dibunuh langsung. Bertengkar aja dengan opm habis deh lu, karena opm minta hasil kebunmu danternakmu awas kalau gak diberi nyawamu langsung pindah alam
Fatih
Bodohnya mama2 ini .wajib didata mama2 ini bisa jadi jubirnya opm.tni selama ini banyak membantu anak Papua sekolah mulai dari menyediakan truk.memberi indomie.dll.lantas bagaimana OPM yg membunuh orang Papua .pegawai kesehatan dan guru .kenapa mama2 tidak minta ke TNI untuk menindak bahwa OPM meresahkan .playing victim…
MzAgus
Ini lah kebodohan org Papua ,dan kelicikan OPM,Semoga polisi Bisa menindak bagi nya mempunyai senjata api Akan di hukum ,Papua akan Aman apabila ,Kepolisian setempat bisa menindak penggunaan persenjataan,
Yepri Yikwa
Bodok kalian komen tidak masuk akal, merasakan bukan kalian, apa yang mereka merasakan sehingga sampaikan kepada TNI – POLRI
Eko Triono
Biasa… cari atensi.akal akalan Opm.
Pertanyaanya apa aman aman aja kalo ga ada pihak keamanan/TNI-POLRI.
Kami yakin kebijakan terbaik akan diambil oleh bpk2 TNI-POLRI
MISNAN Bukhori
Saya tinggal di Papua 12th waktu itu belum Papua masih propinsi Irian jaya melihat hal semacam itu saudara saya yang di Papua anak anak mau sekolah karena saya juga sebagai guru tempat saya di kabupaten timika sp 1 sp 4 di sana sering banyak terjadi eksiden semuga sekarang lebih kondusif Aamin
Nkri
Itu mah suruan kkb biasa cari tameng , coba di kasih sembako aja udah diam , maju terus TNI,polri sikat abis opm
Praroroooo
Masa pos keamanan membuat warga merasa takut ?